Advertisement
Gempa Bumi Magnitudo 5,1 di Laut Jawa, Ini Penyebabnya
Gempa Ilustrasi / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gempa bumi mengguncang wilayah utara Jawa Tengah, Laut Jawa dengan kekuatan magnitudo 5,1. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa terjadi akibat adanya aktivitas tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam [deep focus] akibat adanya aktivitas slab pull atau tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Advertisement
Ia mengatakan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 6,02 lintang selatan dan 110,09 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat laut Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 666 km.
Daryono mengemukakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa yang terjadi pada pukul 12.34.31 WIB itu memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
BACA JUGA: Pengangkut Sampah Swasta Dijatah Maksimal Lima Truk per Hari Buang ke TPA Piyungan
Dalam analisis BMKG, Daryono juga memutakhirkan informasi gempa yang pada awalnya berkekuatan magnitudo 5,3 menjadi magnitudo 5,1.
Ia mengatakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Jepara dan Kendal dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya.
Ia menyampaikan hingga pukul 12.50 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu terkait gempa bumi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
Advertisement
Mudik Nataru Dimulai, Mahasiswa Ramai di Bandara YIA
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, 14 Puskesmas Rawat Inap Sleman Siaga 24 Jam
- Cegah TPPO, Imigrasi Jateng Tolak 322 Paspor Sepanjang 2025
- Konflik Memanas, Thailand Tekan Kamboja Lakukan Gencatan
- Cegah Harga Nuthuk, Wisata Kulonprogo Diawasi Ketat
- Nigeria dan Kamerun Laporkan RD Kongo ke FIFA soal Naturalisasi
- Perpanjang SIM di Gunungkidul Bisa Online, Dicetak dan Diantar
- Wisatawan Keluhkan Retribusi Parangtritis, Dinpar: Klasik
Advertisement
Advertisement




