Korban Kebakaran Hutan Hawai Diperkirakan Bertambah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kebakaran hutan yang melibas Kepulauan Hawai meninggalkan korban tewas yang terjebak di antara puing.
Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (12/8/2023), para pejabat menaikkan jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan yang menghancurkan di Pulau Maui, Hawai menjadi 80 orang saat tim penyelamat dan pembersihan terus menggali puing-puing kota bersejarah Lahaina.
Advertisement
Pihak berwenang mengatakan petugas pemadam kebakaran masih bekerja untuk menahan gelombang kebakaran di Lahaina, Pulehu/Kihei dan Upcountry Maui. Dari pihak Kepolisian menyebutkan sekitar 1.000 orang masih belum ditemukan.
Sementara para petugas juga mengingatkan kepada para warga agar tidak mengonsumsi air tahan untuk sementara. Mereka khawatir air tanah telah terkontaminasi dari kebakaran.
"Kami telah mengalami tragedi di sini di Hawaii," kata Gubernur Josh Green hari Jumat dalam sebuah video yang diposting di Facebook.
Dia menyatakan bahwa kebakaran di Maui sangat menghancurkan. “Tapi kami punya harapan,” ucapnya.
Green mengatakan pada hari Kamis bahwa jumlah kematian mungkin akan meningkat karena kru pencarian bekerja melalui kerusakan yang dia anggap terlihat seperti tempat kejadian bom. Api menghancurkan 1.000 atau lebih bangunan, kata Green.
Accuweather Inc. memperkirakan kerusakan awal dari kebakaran tersebut sebesar US$8 miliar hingga US$10 miliar.
Survei udara menemukan lebih dari 270 bangunan terbakar di resor tepi pantai Lahaina, yang pernah menjadi ibu kota Kerajaan Hawai. Ribuan penduduk dan turis telah meninggalkan daerah yang tidak memiliki listrik, layanan telepon, atau internet.
Setelah menyaksikan langsung kerusakan tersebut, gubernur mengatakan kemungkinan itu adalah bencana alam terbesar dalam sejarah Hawai.
Foto dan video yang diposting ke media sosial minggu ini menggambarkan adegan apokaliptik. Kobaran api - yang dipicu oleh angin kencang dari badai yang jauh di lepas pantai - melanda kota dengan sangat cepat sehingga penduduk hanya memiliki sedikit waktu untuk melarikan diri, dan beberapa bahkan melompat ke laut untuk melarikan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Kunjungi Pasar Prawirotaman, Mendag Pastikan Harga Minyakita Turun Pekan Ini
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakati Kerja Sama Energi
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Tidak Ada Lagi APK
- Menkes Budi Gunadi Kaget Banyak Anak Indonesia Terkena Diabetes Tipe 1
- Ruko Penjual Beras di Godean Dapat Banyak Karangan Bunga Bikin Kaget Warga
- Prancis Didesak Tangkap Netanyahu Sesuai Putusan ICC
Advertisement
Advertisement