Ikut Pawai Bebas Plastik 2023, Susi Pudjiastuti: Nelayan Mancing di Pangandaran 70 Persen Dapat Plastik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti ikut dalam barisan para aktivis lingkungan melakukan Pawai Bebas Plastik 2023 di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu (30/7/2023). Mereka mendesak pemerintah untuk meminta korporasi agar mengganti plastik menjadi kemasan yang mudah diurai. Mengingat dampak sampah plastik tidak hanya di daratan namun juga sampai ke lautan.
Gerakan Pawai Bebas Plastik ini pertama kali diinisiasi oleh organisasi lingkungan seperti Divers Clean Action, EcoNusa, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Greenpeace Indonesia, Indorelawan, Pandu Laut Nusantara, Pulau Plastik, dan Walhi di 2019.
Advertisement
BACA JUGA : Pakar UGM: Persoalan Sampah di DIY Terus Berlarut, Bisa Timbulkan Kerusakan Lingkungan
Selain Susi, pada foto yang beredar di media sosial tampak artis muda Aurelie Moeremans yang juga turut ikut pawai dengan membawa poster kampanye pengurangan plastik. Susi dan Aurelie tampak berada di barusan paling depan dengan membawa poster bertuliskan penolakan sampah plastik.
Susi mengatakan di Pantai Pangandaran misalnya, saat ini nelayan lebih banyak mendapatkan keberadaan sampah plastik daripada ikan. Tak hanya itu, bahkan juga banyak ditemui di Pelabuhan hingga sungai.
“Di Pangandaran itu nelayan mancing, 70-80 persen dapatnya plastik bukan ikan,” kata Susi.
Ia mendorong pemerintah untuk menerbitkan kebijakan agar korporasi tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai. Melainkan sebaikan diarahkan menggunakan kemasan yang mudah diurai. “Perlu ada regulasi, di mana korporasi agar segera mengganti kemasan produknya dengan yang degradable plastik dan reuse. Masyarakat pun demikian perlu bijak menggunakan plastik,” katanya.
Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira mengatakan salah satu advokasi yang sedang dijalankan oleh kelompok masyarakat adalah mengenai solusi guna ulang yang sebenarnya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sejak lampau. Akan tetapi seiring perkembangan zaman dan adanya perubahan perilaku konsumsi, perlu upaya pemerintah dan produsen untuk menciptakan ekosistem guna ulang tersebut.
“Jika ekosistem ini dijalankan oleh seluruh masyarakat, Indonesia bisa menjadi contoh negara yang mempraktikkan solusi ini, sejalan dengan upaya Global Plastic Treaty untuk mengakhiri polusi plastik,” katanya.
BACA JUGA : Pakar UGM Usulkan Konsep Sampah Berbayar dan Diolah Jadi Bahan Bakar
Adapun Pawai Bebas Plastik kampanye global yang dikenal #PlasticFreeJuly, yang secara khusus berfokus pada pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di bulan Juli. “Pawai ini sebagai acara pembuka untuk serangkaian kegiatan yang akan berlangsung dari Juli 2023 hingga Februari 2024,” ujarnya.
Pengkampanye Urban Eksekutif Nasional Walhi Abdul Ghofar mengatakan gerakan ini untuk mewujudkan masa depan bebas plastik melalui berbagai upaya kebijakan pembatasan produksi plastik, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, perluasan tanggung jawab produsen hingga transisi menuju ekonomi sirkular. Rangkaian kampanye ini menjadi sarana pengarusutamaan agenda lingkungan hidup, terutama persoalan sampah dan plastik dalam wacana pesta demokrasi 2024.
“Gerakan ini juga berupaya mempromosikan penggunaan alternatif ramah lingkungan, seperti kantong belanja kain, botol minum isi ulang dan pengemasan berkelanjutan. Harapannya dapat menciptakan perubahan signifikan kebiasaan dan kesadaran masyarakat terkait penggunaan plastik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Puluhan Petani Tanaman Landscape di Sleman Dukung Harda-Danang di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Advertisement