Daerah yang Jadi Lumbung Padi di Jawa Tengah
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Provinsi Jawa Tengah merupakan salah daerah lumbung padi, atau penghasil padi terbesar di Tanah Air. Berikut lima daerah yang menjadi lumbung padi di Jawa Tengah atau Jateng berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022.
BACA JUGA: Kekeringan Meteorologis Melanda 3 Lumbung Padi Terbesar di Jawa
Advertisement
Indonesia merupakan negara yang sering dijuluki sebagai negara agraris. Di negara agraris, padi merupakan tanaman utama karena menjadi bahan pangan yang dikonsumsi sebagian besar masyarakatnya
Selain itu, padi merupakan salah satu sumber makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, terutama di Asia dan Amerika Selatan. Memiliki nama ilmiah Oryza sativa L, padi kali pertama dibudidayakan di Indonesia sekitar 1500 SM.
Dilansir dari data BPS, produksi padi pada 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG, mengalami sedikit kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 54,42 juta ton GKG. Selain itu BPS juga menyimpulkan jika produksi padi Indonesia cenderung menurun dalam satu dekade terakhir.
Sementara itu, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang menjadi penghasil padi terbesar atau lumbung padi di Indonesia dengan jumlah produksi mencapai 9 juta ton per tahun. Ada lima daerah di Jateng yang memiliki produksi padi berlimpah.
Berikut lima daerah yang menjadi lumbung padi di Jawa Tengah :
Grobogan
Grobogan berada di urutan pertama sebagai daerah dengan produksi padi terbesar atau lumbung padi di Jawa Tengah dengan jumlah produksi mencapai 787.275 ton di tahun 2022. Jumlah ini menurun dari tahun 2021 yang mencapai hingga 820.945 ton. Dilansir dari mempan.go.id, beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama jajaran Pemprov Jawa Tengah menggelar panen raya padi di Desa Werdoyo, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan rangkaian utama panen raya di sejumlah sentra padi Indonesia.
Berdasarkan pantauan di lapangan, SYL memastikan jika kondisi beras nasional dalam posisi aman alias melimpah. Terlebih panen raya juga berlangsung di sejumlah daerah lainya.
Dia juga mengungkapkan jika Grobogan termasuk daerah unggulan yang terus memperlihatkan produktivitas yang luar biasa. Dalam kegiatan ini juga Bupati Grobogan, Sri Sumarni mengatakan bahwa sektor pertanian selama ini tetap menjadi tulang punggung masyarakatnya dengan salah satu komoditas unggulannya yaitu padi.
Cilacap
Mencapai produksi padi hingga 772.113 ton di tahun 2022, jumlah tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang mencapai angka produksi sebesar 739.140 ton. Dilansir dari dispertan.cilacapkab.go.id, pada bulan Maret lalu, Penjabat (Pj) Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar, melakukan Panen Raya Nusantara di areal persawahan Desa Kalisabuk Kecamatan Kesugihan. Panen ini merupakan bagian dari panen serentak yang digelar di 30 provinsi dan 113 titik tersebar di seluruh Indonesia.
Kabupaten Cilacap juga merupakan salah satu kabupaten penyumbang produksi beras yang besar di Provinsi Jawa Tengah. Pada Tahun 2022 produksi padi di Kabupaten Cilacap sebesar 761.356 to GKG dan surplus sebesar 349.438 ton beras.
Sragen
Sama halnya dengan Grobogan, produksi padi di Sragen juga menurun. Jika di tahun 2021 mencapai 743.074 ton, di tahun 2022 angka produksinya hanya mencapai 683.496 ton.
Dilansir dari beberapa sumber, Kementerian Pertanian (Kementan) menerjunkan Tim Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk monitoring di sejumlah daerah sentra padi nasional pada Februari tahun 2023. Salah satu daerah yang dikunjungi mereka adalah Sragen, tepatnya di Kecamatan Sambirejo. Daerah ini merupakan kawasan sentra padi. Tujuannya monitoring adalah untuk memastikan kelancaran proses panen petani.
Demak
Jika produksi padi di tahun 2021 Demak mencapai 656.823 ton, di tahun 2022 produksi padi menurun. Di tahun 2022, produksi padi di Demak sebesar 617.855 ton. Kendati demikian, hal itu masih tetap membuat Demak menjadi salah satu daerah penghaasil padi atau lumbung padi di Jawa Tengah.
Dilansir dari demakkab.go.id, pada kegiatan Panen Padi MT 1 tahun 2022 lalu, Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah, S.E., mengungkapkan jika padi sebagai komoditas utama pertanian di Kabupaten Demak serta sebagai komoditas prioritas Pemerintah Pusat untuk mewujudkan swasembada pangan melalui program Upaya Khusus (UPSUS). Oleh karena itu, beliau sangat apresiasi terhadap kegiatan panen padi tersebut.
Pati
Dengan produksi padi mencapai 588.697 ton di tahun 2022, produksi padi di Pati mengalami kenaikan dibandingakan tahun 2021 yang mencapai 549.005 ton. Hal ini pun membuat Pati menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah.
Tetapi pada akhir tahun lalu, ribuan hektare sawah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dihantam banjir. Hal ini membuat produksi padi diprediksi turun pada tahun 2023. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan jika awal tahun ini, sekitar 7.000 hektare lahan pertanian padi dipastikan gagal panen akibat banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
BPBD Bantul Akan Dirikan Pos Banjir Longsor di Semua Kalurahan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
- Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakati Kerja Sama Energi
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Tidak Ada Lagi APK
- Menkes Budi Gunadi Kaget Banyak Anak Indonesia Terkena Diabetes Tipe 1
Advertisement
Advertisement