Advertisement
Hingga Juni 2023 Serapan KUR Pertanian Masih Rendah, Diadang El Nino?
Tukino, salah seorang petani di Kalurahan Bulurejo, Semin memupuk tanaman padi yang di sawahnya, Rabu (14/4/2021). - Harian Jogja/David Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo meminta pemerintah daerah lebih mengoptimalkan serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna membiayai berbagai program pertanian.
Pasalnya, dari target penyerapan KUR sektor pertanian sebesar Rp100 triliun hingga 10 Juni 2023 tercatat serapannya mencapai Rp25,12 triliun atau 25,12% dengan 532.321 debitur. Adapun pada 2022 serapan KUR dari sektor pertanian sebesar Rp113,43 triliun atau setara 126,4% dari target serapan sebesar Rp90 triliun dengan 2,7 juta debitur.
Advertisement
BACA JUGA:Â Benarkah KUR Bisa Sasar Petani Kecil? Berikut Penjelasan Pakar
"Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota harus mengubah gaya pembiayaan yang selama ini sangat bergantung kepada anggaran negara dengan cara melibatkan partisipasi perbankan maupun swasta," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023).
Hal tersebut disampaikan Mentan dalam Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI yang berlangsung 10-15 Juni 2023 dan dipusatkan di Lanud Sutan Sjahrir Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut Mentan, kemampuan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) hanya mampu memutar sembilan hingga 11% atau maksimal 20% potensi yang ada. "Oleh sebab itu, harus mulai digulirkan penggunaan dana-dana dari perbankan melalui skema KUR yang ada. Serapan KUR ini menggembirakan karena sektor pertanian memanfaatkan sumber pembiayaan KUR dengan baik," ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan kementerian tersebut terus berusaha membangun dan memantapkan komitmen bersama antara Perhimpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), bank daerah, BSIP, gubernur dan wali kota di Indonesia untuk penyerapan KUR.
"Setiap gubernur berkomitmen menyerap KUR dan KUA sebesar Rp100 miliar, dan Rp50 miliar bagi bupati/wali kota. Melalui komitmen ini minimal akan terserap KUR dari sektor pertanian sebesar Rp30 triliun," sebut Ali.
Ia mengatakan pada tahun 2023 serapan KUR untuk pembelian 22 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) mencapai Rp9,5 miliar. Alsintan tersebut di antaranya combine harvester dan TR 4 (traktor roda 4).
Combine harvester merupakan alat panen dengan 3 fungsi yaitu sebagai alat panen, alat perontok padi dan sebagai alat pembajak sawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Ini Peta Kerawanan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Gunungkidul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Rusia Sambut Baik Bergabungnya Timor Leste ke ASEAN
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 30 Oktober 2025
- BMW R18 Paus Terjual Rp2,2 Miliar di Lelang Amal
- Jadwal KA Prameks, Kamis 30 Oktober 2025
- Yandex Search AI, Cara Akses Mesin Pencari Cerdas Bertenaga LLM
Advertisement
Advertisement



