Advertisement
Mentan Minta Pemda Maksimalkan KUR untuk Biayai Program Pertanian
Menteri Pertanian saat mempraktikan pembuatan biosaka saat berkunjung ke Kalurahan Candirejo, Semin, Gunungkidul. Selasa (6/6/2023). - Harian Jogja/David Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, PADANG—Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo meminta pemerintah daerah lebih mengoptimalkan serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna membiayai berbagai program pertanian.
"Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota harus mengubah gaya pembiayaan yang selama ini sangat bergantung kepada anggaran negara dengan cara melibatkan partisipasi perbankan maupun swasta," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Mentan Bagi Tips ke Petani Agar Tanaman Subur
Hal tersebut disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI yang berlangsung 10 hingga 15 Juni 2023 dan dipusatkan di Lanud Sutan Sjahrir Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Mentan yang pernah menjabat sebagai bupati dan gubernur tersebut menjelaskan kemampuan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) hanya mampu memutar sembilan hingga 11 persen atau maksimal 20 persen potensi yang ada.
"Oleh sebab itu, harus mulai digulirkan penggunaan dana-dana dari perbankan melalui skema KUR yang ada," ujar dia.
Ia menyebutkan pada tahun 2022 serapan KUR dari sektor pertanian sebesar Rp113,43 triliun atau setara 126,4 persen dari target serapan sebesar Rp90 triliun dengan 2,7 juta debitur.
Kemudian tahun 2023 target penyerapan KUR sektor pertanian sebesar Rp100 triliun. Hingga 10 Juni 2023 tercatat serapannya sudah mencapai Rp25,12 triliun atau 25,12 persen dengan 532.321 debitur.
"Serapan KUR ini menggembirakan karena sektor pertanian memanfaatkan sumber pembiayaan KUR dengan baik," ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan kementerian tersebut terus berusaha membangun dan memantapkan komitmen bersama antara Perhimpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), bank daerah, BSIP, gubernur dan wali kota di Indonesia untuk penyerapan KUR.
"Setiap gubernur berkomitmen menyerap KUR dan KUA sebesar Rp100 miliar, dan Rp50 miliar bagi bupati/wali kota. Melalui komitmen ini minimal akan terserap KUR dari sektor pertanian sebesar Rp30 triliun," sebut Ali.
Ia mengatakan pada tahun 2023 serapan KUR untuk pembelian 22 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) mencapai Rp9,5 miliar. Alsintan tersebut di antaranya combine harvester dan TR 4 (traktor roda 4).
Combine harvester merupakan alat panen dengan 3 fungsi yaitu sebagai alat panen, alat perontok padi dan sebagai alat pembajak sawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Catat Jadwalnya, SIM dan Samsat Keliling DIY Tutup Sementara
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- OPINI: Wisata Aman dan Nyaman Tanggung Jawab Siapa?
- ELS.ID Bikin Hoki, Apresiasi Pelanggan dengan Hadiah Fantastis
- Mentan: Impor Pangan Ilegal Harus Ditindak Tegas
- Jasa Marga Siap Hadapi Lonjakan Arus Nataru 2025-2026
- 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY hingga Hari Keempat Operasi Lilin
- Rio Dewanto dan Barry Prima Main Film Kuyank
- Rupiah Menguat Terbatas, Dolar Ditahan Sentimen Nataru
Advertisement
Advertisement



