Advertisement

Vietnam Pangkas Ekspor Berasnya, Pengamat: Indonesia Harus Genjot Produksi!

Indra Gunawan
Selasa, 06 Juni 2023 - 17:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Vietnam Pangkas Ekspor Berasnya, Pengamat: Indonesia Harus Genjot Produksi! Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia harus bersiap-siap dengan kebijakan Vietnam yang akan memangkas ekspornya secara signifikan pada 2030. Untuk itu, Indonesia wajib menggenjot produksi beras dalam 7 tahun ke depan.

Pengamat pertanian Khudori mengatakan kebijakan Vietnam yang memangkas ekspor berasnya tidak jauh berbeda dengan kebijakan Indonesia dan negara-negara produsen dan eksportir beras dunia menghadapi soal cuaca dan iklim yang buruk dan tidak mudah diantisipasi. Dia menuturkan, langkah Vietnam itu sebagai bagian memastikan pemenuhan kebutuhan domestik sebelum melakukan ekspor.

Advertisement

“Masih ada waktu 7 tahun lagi. Eksportir beras itu gak banyak. Negara eksportir ya itu-itu saja: India, Thailand, Vietnam. Itu eksportir besar. PR Indonesia adalah mesti menggenjot produksi agar produksi domestik cukup buat memenuhi konsumsi,” ujar Khudori kepada JIBI, Selasa (6/6/2023).

BACA JUGA: DIY Surplus Beras 2022, Tantangan Meningkatkannya Alih Fungsi Lahan

Dia mengatakan, kondisi tersebut tidak mudah untuk Indonesia, pasalnya produksi terus turun beberapa tahun terakhir meski secara tahunan tetap surplus. Pada 2018 surplus beras mencapai 4,37 juta ton, 2019 surplus beras turun menjadi 2,38 juta ton, 2020 surplusnya 2,13 juta ton, 2021 menjadi 1,31 juta ton dan 2022 turun lagi menjadi 1,2 juta ton.

Di saat bersamaan, luas panen padi dalam 4 tahun terakhir terus menyempit. Misalnya, pada 2018 luas panen 11.378 hektare (ha), 2019 luas panen 10.678 ha, 2020 luas panennya 10.657 ha, dan 2021 luas panennya 10.412 ha.

“Surplus beras tahunan terus menurun. Produktivitas juga stagnan. Dalam jangka pendek ini belum ada dampak yang bisa dilihat. Justru karena Vietnam mengumumkan jauh-jauh, Indonesia mestinya bisa lebih mempersiapkan diri,” ujar Khudori.

Anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan (2010-2020) menilai kondisi produksi itu bakal kurang untuk mencukupi kebutuhan domestik. Menurut dia, perlu upaya serius untuk memperbaiki kesejahteraan petani agar mereka kembali bergairah tanam padi. Produktivitas perlu digenjot dengan aneka inovasi.

Dia mengatakan, Indonesia saat ini masih belum mempunyai terobosan untuk menggenjot produksi padi. Terakhir, menurut dia, hanya ada terobosan lewat Revolusi Hijau era Suharto.

“Revolusi Hijau, bisa melipatgandakan 2-3 kali produksi. Terlepas dari berbagai dampak negatif dan pro-kontra. Sejak 90-an gak ada inovasi yg bisa mengungkit produktivitas. Produktivitas padi kita stagnan bertahun-tahun,” ungkap Khudori.

Sebelumnya, Vietnam bakal memangkas ekspor beras tahunannya hingga 44 persen mulai 2030 mendatang. Artinya, ekspor yang biasanya 7,1 ton hanya menjadi 4 juta ton per tahun.

BACA JUGA: Proyeksi Panen Padi DIY: Januari-April 2023 Diperkirakan Menurun 3,23 Persen

Hal ini disampaikan pemerintah setempat dalam sebuah dokumen yang dikutip dari CNA.com, Senin (29/5/2023). Hal ini tentu mengejutkan negara pengimpor beras, apalagi Vietnam adalah eksportir beras terbesar ketiga setelah India dan Thailand.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal tahun 2023, volume impor beras Indonesia itu mayoritas dipenuhi dari Thailand sebanyak 105,40 juta kilogram. Angkanya naik 1.998,89% secara tahunan (year on year/yoy), dan naik 268,48% secara bulanan (month to month/mtm).

Lalu, diikuti impor beras yang berasal dari Vietnam sebanyak 78,79 juta kilogram atau naik 31.418,9% secara yoy, sedangkan secara mtm kenaikannya 110,17%. India masuk di urutan ketiga dengan total beras yang Indonesia impor sebanyak 30,50 juta kilogram atau naik 17,08% yoy, dan naik sebesar 48,33% mtm.

Untuk tahun ini, Indonesia sendiri merencanakan akan mengimpor beras sekitar 2 juta ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement