Advertisement
Data Nasabah Dibocorkan Peretas Lockbit, Pengamat Sarankan BSI Berbenah
Ilustrasi ransomware - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pengamat keamanan siber khawatir data nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) di dark web akan dieksploitasi oleh peretas. Bank Syariah terbesar di Indonesia itu diminta untuk berbenah diri.
Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menjelaskan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Vaksincom, data nomor rekening yang dibocorkan peretas valid merupakan data nasabah BSI.
Advertisement
Kebocoran data tersebut berisiko bagi keamanan nasabah dan karyawan BSI, serta dapat disalahgunakan untuk kepentingan pihak lain. “Nasabah, karyawan, dan pihak terkait yang mengalami kebocoran data tersebut menjadi rentan untuk dieksploitasi,” kata Alfons, Selasa (16/5/2023).
Alfons mengatakan, dengan mengantongi data mutasi rekening, nomor ponsel, dan nomor KTP saja, peretas berpotensi mengeksploitasi nasabah.
Kelompok ransomware LockBit pagi ini menyebarkan data 1,5 TB data nasabah dan karyawan BSI ke dark web. Data yang disebar hanya sebagian kecil, sementara data-data penting lainnya akan digunakan dalam eksploitasi selanjutnya.
LockBit sendiri merupakan peretas yang cukup terkenal di dunia. Lockbit sudah ada sejak 2019.
Alfons menuturkan, kasus pencurian data bank di dunia bukanlah yang pertama kali. Pada 2014, bank besar sekelas JP Morgan juga pernah diretas, di mana 83 juta akun nasabahnya bocor.
Untuk menghindari dampak yang lebih besar, Alfons menyarankan agar BSI berbenah diri.
“Ikuti Komite Basel dan standar pengamanan data yang baik,” kata Alfons.
Sementara itu, BSI tetap teguh bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman sehingga nasabah dapat bertransaksi secara normal dan aman.
Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo berharap nasabah tetap tenang karena data dan dana nasabah tetap terjaga.
“Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan.
BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber yang dapat menimpa siapa saja. BSI pun terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Jadwal KRL Solo-Jogja Selasa 16 Desember 2025, Tarif Rp8.000
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mudik Gratis Nataru Kemenhub Layani 10 Kota Tujuan
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Senin 23 Desember 2025
- Kuasa Hukum Jokowi Hadiri Gelar Perkara Ijazah Palsu
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Senin 15 Desember 2025
- Korban Tewas Penembakan Pantai Bondi Australia Jadi 12
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 15 Desember 2025
- Prakiraan Cuaca DIY Senin 15 Desember 2025, Berawan dan Hujan Sedang
Advertisement
Advertisement




