Advertisement

Promo November

Simak! Sejarah Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Flores

Salma Permata Dewi
Minggu, 07 Mei 2023 - 06:57 WIB
Sunartono
Simak! Sejarah Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Flores Rumah pengasingan Soekarno di Ende Nusa Tenggara Timur - Dok. Gloria Fransisca Katharina Lawi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Rumah pengasingan Bung Karno DI Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu tujuan wisata yang banyak dikunjungi.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, presiden pertama Indonesia, Soekarno, diketahui telah diasingkan ke berbagai tempat di luar Pulau Jawa, termasuk di Ende. Soekarno diasingkan ke sana pada 14 Januari 1993 oleh surat keputusan yang dikeluarkan Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge saat dia sedang  berusaha untuk membuat Indonesia merdeka.

Advertisement

BACA JUGA : 16 Agustus Peristiwa Rengasdengklok: Soekarno-Hatta

Selama pengasingan, Soekarno tidak sendirian, melainkan ditemani bersama Inggit (istrinya), Ratna Djuami (anak angkat), dan ibu mertuanya. Kondisi rumah yang ditinggalinya terbilang masih terawat baik dengan ruang tamu, ruang tengah, tiga kamar tidur, sumur, kamar mandi, dan dapur. Dia diasingkan selama empat tahun sembilan bulan dan empat hari dari 14 Januari 1993 hingga 18 Oktober 1938.

Ketika Soekarno menjabat sebagai Presiden RI pada 1951, Soekarno mengunjungi kembali tempat pengasingannya itu dan mengutarakan keinginannya menjadikan rumah pengasingan tersebut sebagai museum.  Lalu, kunjungan kedua ke Ende pada 1954, Soekarno meresmikan rumah pengasingan tersebut menjadi ‘Rumah Museum’.

Banyak cerita yang ada di Ende sana mengenai Soekarno. Rumah pengasingan tersebut memiliki arti khusus untuk Indonesia karena dari sana dimulai proses penggalian nilai-nilai luhur Pancasila. Oleh karena itu, rumah pengasingan Soekarno di Ende ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya berperingkat Nasional dengan Surat Keputusan bernomor 285/M/2014 pada 13 Oktober 2014.

Selain cerita, Soekarno juga meninggalkan beberapa barang dan masih disimpan hingga sekarang, seperti ranjang, lemari, biola, tongkat, lampu minyak, lampu tekan, setrika, peralatan makan, dan peralatan masak yang dipamerkan di ruang tamu. Ada pula buku-buku koleksinya yang diletakkan di teras belakang. Tidak hanya itu, beberapa karya lukisannya juga dipajang di dinding rumah.

Tidak heran rumah pengasingan menjadi salah satu destinasi wisata di daerah Flores. Dilansir dari Bisnis.com, selain terdapat cerita dan barang-barang bersejarah di masa itu, Museum Rumah Pengasingan Soekarno juga terdapat patung Soekarno yang berdiri tegak sambil menggenggam tongkat komando di tangan kirinya.

Di sana juga selalu dirawat dan beberapa kali direnovasi agar tempat bersejarah ini tetap terlestarikan dan masyarakat dapat mengunjunginya dengan nyaman.

Adapun hal yang perlu diperhatikan sebelum berkunjung ke Museum Rumah Pengasingan Soekarno:

1. Museum Rumah Pengasingan Soekarno tutup pada hari Sabtu dan Minggu

2. Diwajibkan untuk menjaga lingkungan  dengan tidak membuang sampah sembarangan

3. Diwajibkan untuk menjaga ketertiban dan kesopanan selama berkunjung

4. Tidak dipungut biaya alias gratis untuk memasuki tempat bersejarah ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Status Siaga Darurat Bencana DIY Diperpanjang hingga 2 Januari 2025

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement