Advertisement
PAN: Erick Thohir Pendatang Baru tapi Saingi Nama-nama Besar Cawapres

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Erick Thohir disebut sebagai kuda hitam terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan peningkatan tren elektabilitas Menteri BUMN itu dalam posisi bakal calon presiden (cawapres).
Sebutan tersebut disampaikan oleh juru bicara Muda Partai Amanat Nasional (PAN) Dimas Prakoso Akbar.
Advertisement
Hal itu dikatakan Dimas karena Erick mampu bersaing dengan sejumlah figur lainnya yang sudah lama berkecimpung di ranah politik, meskipun Ketua PSSI itu masih tergolong baru dalam perpolitikan Tanah Air.
"Erick Thohir merupakan pendatang baru di kancah politik, tetapi bisa bersaing dengan nama-nama besar di bursa cawapres," kata Dimas dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, meningkatnya tren elektabilitas Erick merupakan hasil dari kerja kerasnya selama mengemban jabatan, dan kinerja Erick tergolong memuaskan karena manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
Baca juga: Covid-19 DIY Kembali Meningkat Usai Lebaran 2023, Masih Ada Kasus Meninggal
"Tentu bukan ujug-ujug Erick Thohir bisa bersaing dengan figur-figur lama di kancah politik. Hal tersebut merupakan hasil kerja keras dan prestasi yang ditorehkan Erick selama menjabat menteri BUMN yang manfaatnya sangat dirasakan masyarakat," ujar Dimas.
Dimas juga mengatakan bahwa Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan memiliki kedekatan khusus dengan Erick Thohir. Namun demikian, dia mengaku persoalan terkait pemilihan presiden (pilpres) 2024 masih sangat dinamis.
"Meskipun PAN belum mendeklarasikan capres-cawapres, tetapi di beberapa kesempatan, Ketum PAN Zulkifli Hasan sering mengatakan memiliki kedekatan khusus dengan Erick Thohir," ujarnya.
Di samping itu, Dimas berharap pilpres mendatang dapat mencerminkan regenerasi politik Indonesia dengan hadirnya figur-figur baru.
"Harapannya semoga pilpres 2024 diramaikan figur-figur baru bukan hanya figur lama yang sudah pernah bertarung di pilpres sebelumnya, sehingga kontestasi mencerminkan berjalannya regenerasi politik Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Minggu, mengungkapkan bahwa tren elektabilitas Erick dalam posisi bakal cawapres mencapai 12,2 persen.
Angka itu meningkat dari hasil survei Indikator pada Maret 2023, yang ketika itu elektabilitas Erick hanya 8,3 persen. Hal ini berarti, elektabilitas Erick menunjukkan tren peningkatan dalam waktu satu bulan.
Dalam simulasi sembilan nama, elektabilitas Erick semakin menguat menjadi 15 persen. Angka itu menempatkan Erick di posisi ketiga, berada di belakang Ridwan Kamil (28,7 persen) dan Sandiaga Uno (15,2 persen).
Dalam simulasi lima nama, dukungan untuk Erick kembali bertambah menjadi 17,3 persen. Angka itu menempatkan dia di posisi kedua, sementara di posisi puncak ada Ridwan Kamil dengan 22,5 persen.
Survei Indikator Politik dilakukan pada 11-17 April 2023 dengan melakukan wawancara terhadap 1.220 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Arus Mudik Tahun Ini Dinilai Paling Lancar dalam 25 Tahun Terakhir
- Gibran Ajak Anak-Anak Panti Asuhan di Solo Berbelanja Baju Lebaran
- Emak-Emak Naik Motor Nekat Ingin Masuk Tol Joglo di Prambanan
- Jumlah Pemudik dari DKI Jakarta Menurun, Begini Penjelasan Bang Doel
- BNPB Kirim 53 Personel ke Myanmar Bantu Evakuasi Korban Gempa
Advertisement

Anggota Kepolisian Polda DIY Terlibat Laka Lantas hingga Meninggal di Jalan Baru Gading Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pramono Teken Pergub Soal Pasukan Oranye, Ini yang Berubah
- Jumlah Peserta Salat Id KBRI Tokyo Meningkat, Gambaran Jumlah WNI di Jepang Ikut Bertambah
- Paus Buka Jalan Tiga Orang Jadi Santo, Salah Satunya dari Papua
- Ingin Berwisata di Hari Kedua Lebaran, Simak Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini
- Diancam Dibombardir Donal Trump, Begini Sikap Pemerintah Iran
- Korban Meninggal Akibat Pohon Tumbang di Lokasi Salat Id Bertambah
- Korban Meninggal Dunia Gempa Myanmar Capai 2.000 Orang
Advertisement
Advertisement