Advertisement
BPBD Bantul Siapkan Tujuh Pos Pemadam

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul menyiapkan pos pemadam di tujuh kecamatan daerah itu sebagai wilayah manajemen kebakaran dalam pengendalian dan penanganan kejadian kebakaran.
BACA JUGA: BPBD Bantul Peringatkan Warga Jauhi Daerah yang Berpotensi Kebakaran
Advertisement
"Wilayah manajemen kebakaran (WMK) yang terkait dengan pos pemadam di Bantul itu ada di tujuh kecamatan, tentunya siap untuk melakukan penanganan bila ada kejadian kebakaran," kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Bantul Aka Luk Luk Firmansyah di Bantul, Sabtu (29/4/2023).
Dia menyebutkan, tujuh pos pemadam WMK berbasis kecamatan itu adalah di posko Induk BPBD Bantul yang berada di pusat kecamatan Bantul, kemudian pos pemadam Kasihan, Pos Banguntapan, Pos Piyungan, Pos Imogiri, Pos Pundong, dan Pos Sedayu.
Menurut dia, dari tujuh pos pemadam tersebut, yang belum terkaver dari wilayah manajemen kebakaran ada dua wilayah, yaitu Kecamatan Dlingo dan Srandakan sisi selatan, karena jangkauannya jauh dari pos pemadam terdekat.
"Sehingga respontime untuk kejadian kebakaran di wilayah Dlingo pun lebih dari 15 menit, kemudian satu lagi wilayah Srandakan juga belum terkaver untuk secara WMK, jadi ada dua, yaitu wilayah Dlingo dan Srandakan sisi selatan," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ancaman kebakaran di Kabupaten Bantul merata di semua wilayah, namun untuk kebakaran lahan dan hutan berpotensi terjadi di sebagian wilayah Piyungan, Imogiri, Dlingo dan Pundong, yang memang punya kerawanan kekeringan dampak kemarau.
"Potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah-wilayah tersebut yang memang rawan kekeringan karena kemarau, potensi kebakaran hutan lahan cukup tinggi di wilayah tersebut," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat Kabupaten Bantul dalam mencegah kejadian kebakaran lahan dan hutan agar mengurangi aktivitas yang berisiko menimbulkan kebakaran, seperti membakar sampah yang ditinggal pergi.
"Jadi, membakar sampah di perkarangan, tempat kering sebisa mungkin dihindari, sehingga tidak menimbulkan kebakaran lahan ataupun hutan pada musim kemarau tahun ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement