Advertisement
Elon Musk Perusahaan Baru X.AI, Jadi bagi Startup Berbasis AI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Elon Musk Chief Executive Officer (CEO) Twittermendirikan perusahaan baru. Meski dalam dokumen tidak disebutkan tujuan perusahaan itu, namun perusahaan ini berpotensi menjadi landasan bagi startup yang dapat mengejar ambisi kecerdasan buatannya (artificial intelligence/AI).
Entitas baru ini dinamai X.AI. Menurut pengajuan negara bagian Nevada, Elon Musk dan Jared Birchall mendirikan X.AI pada Maret 2023. Dilansir dari Reuters pada Minggu (16/4/2023), saat Elon Musk gencar mengkritik OpenAI, sejak Februari miliarder tersebut justru diketahui sedang mendekati para peneliti untuk membentuk laboratorium penelitian AI baru guna menyaingi pengembang ChatGPT dan Dall-E tersebut.
Advertisement
Mantan karyawan di DeepMind milik Alphabet Inc, Igor Babuschkin, mengatakan dia dan Elon Musk telah berdiskusi untuk membentuk sebuah tim.
Upaya ini bisa menjadi bagian dari ambisi Elon Musk yang lebih besar untuk menciptakan aplikasi super. CEO SpaceX dan Tesla itu telah lama berbicara tentang menciptakan aplikasi segala hal yang disebut X.
Elon Musk baru-baru ini menggabungkan Twitter ke dalam perusahaan induk yang disebut X Corp. Dia mengatakan bahwa jejaring sosial tersebut akan menjadi akselerator untuk mendirikan X Corp.
Pada Jumat (14/4/2023), media lokal melaporkan bahwa Elon Musk mengadakan diskusi dengan investor Tesla Inc. dan Space Exploration Technologies Corp. untuk membantu mendanai sebuah startup AI.
Miliarder ini telah mengakuisisi ribuan prosesor dari Nvidia Corp. untuk proyek baru tersebut. Bahkan berita tersebut membantu mendongkrak saham produsen chip tersebut pada Jumat, dengan saham naik sebanyak 1,6% menyusul penurunan di awal sesi.
Terlepas dari karyanya di bidang AI, Elon Musk termasuk di antara sekelompok peneliti dan pemimpin industri teknologi yang bulan lalu menyerukan kepada para pengembang untuk menghentikan sementara pelatihan model AI yang kuat.
Seperti diketahui, Elon Musk juga terlibat sejak awal dalam pengembangan OpenAI. Dia membantu memulai organisasi ini pada 2015 dan menjabat sebagai ketua bersama dengan Sam Altman, CEO saat ini.
Pada saat itu, tujuan OpenAI adalah untuk memajukan kecerdasan digital dengan cara yang paling mungkin bermanfaat bagi umat manusia secara keseluruhan, tanpa dibatasi oleh kebutuhan untuk menghasilkan keuntungan finansial. Elon Musk meninggalkan dewan direksi OpenAI pada 2018 dan sejak saat itu mengkritik organisasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
Advertisement
Advertisement