Advertisement
Perlahan Terbongkar! KPK Duga Rafael Alun Terima Gratifikasi Sejak 2011
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga bekas pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo menerima gratifikasi selama kurun waktu 2011-2023.
Rafael saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi. Penyidikan kasus Rafael bermula dari kabar kepemilikan harta jumbo bekas pejabat di Direktorat Jenderal alias Ditjen Pajak tersebut.
Advertisement
"Jadi ada dugaan pidana korupsinya telah kami temukan. Terkait dengan dugaan korupsi penerimaan sesuatu oleh pemeriksa pajak pada Ditjen Pajak Kemenkeu tahun 2011-2023," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, Kamis (30/3/2023).
Kini, berarti KPK sudah menetapkan pihak yang dijadikan tersangka. Namun, lembaga antirasuah belum mau menyebutkan secara eksplisit mengenai status tersangka Rafael, kendati kabar tersebut sebelumnya sudah marak beredar.
Seperti diketahui, kasus harta tak wajar Rafael berawal dari penemuan laporan harta kekayaannya yang dinilai tidak sesuai profil. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021, Rafael melaporkan nilai harta sebesar Rp56 miliar.
Usai semakin viral, juga imbas kasus penganiayaan oleh anaknya yakni Mario Dandy, Rafael akhirnya dipanggil oleh KPK untuk mengklarifikasi LHKPN-nya.
Di samping itu, ditemukan dugaan-dugaan bahwa ada harta yang tidak dicantumkan dalam LHKPN Rafael. Misalnya, rekening Rafael, keluarganya, dan beberapa pihak terkait yang diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Nilai mutasi di rekening tersebut mencapai Rp500 miliar.
Tidak lama kemudian, kasus yang menjerat Rafael naik ke tahap penyelidikan. KPK mulai memanggil beberapa pihak untuk dimintai keterangan, termasuk mantan pejabat pajak itu serta istrinya, Jumat (24/3/2023).
BACA JUGA: Merapi Belum Mereda, Awan Panas Kembali Meluncur
Kini, Rafael dipastikan menjadi tersangka kasus gratifikasi. KPK telah menemukan setidaknya dua alat bukti permulaan.
"Kami temukan peristiwa pidananya dan dari bukti permulaan yang cukup dan kami juga temukan pihak yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan tentu nanti setiap perkembangan peristiwa ini akan kami sampaikan," terang Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jadi Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Ini Komitmen Budiman Sudjatmiko
- Kementerian Agama di Bawah Presiden Prabowo Kini Tidak Lagi Mengelola Jemaah Haji
- Prabowo Lantik Tujuh Penasehat Khusus Presiden, Ada Wiranto, Luhut, Terawan hingga Dudung Abudrachman
- Berikut Tujuh Utusan Khusus Presiden yang Dilantik Prabowo, Hari Ini
- Profil Romo HR Muhammad Syafii, Politisi Gerindra yang Dilantik Menjadi Wakil Menteri Agama di Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran
Advertisement
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Profil Veronika Tan, Wamen PPPA di Kabinet Prabowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kaji Ulang Kurikulum Merdeka, UN hingga PPDB
- Layangkan Surat ke PBB, Iran Tuding Amerika Serikat Terlibat Rencana Serangan Israel ke Negaranya
- Kemenkominfo Berubah Menjadi Kemenkomdigi, Meutya: Percepat Transformasi Digital
- Bantuan Kemanusiaan Masyarakat Indonesia untuk Palestina Tiba di Yordania
- Profil Romo HR Muhammad Syafii, Politisi Gerindra yang Dilantik Menjadi Wakil Menteri Agama di Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran
- Hari Ini, Prabowo Melantik Utusan Khusus Presiden, hingga Staf Khusus Presiden, Berikut Nama-namanya
Advertisement
Advertisement