Advertisement

El Nino Diperkirakan Terjadi Pada 2024 Mendatang, Produksi Padi Bakal Menurun

Sunartono
Rabu, 15 Maret 2023 - 00:17 WIB
Sunartono
El Nino Diperkirakan Terjadi Pada 2024 Mendatang, Produksi Padi Bakal Menurun Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa memperkirakan Indonesia bakal terkena dampak perubahan iklim El Nino pada 2024 mendatang.

“El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia,” kata Suharso melalui akun Instagram resmi @suharsomonoarfa, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Advertisement

BACA JUGA : Fenomena El Nino, Kenali Penyebab dan Dampaknya

Menurutnya El Nino merupakan kekeringan dengan curah hujan rendah yang pasti akan mempengaruhi produksi padi. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, El Nino terbukti telah menurunkan produksi padi.

Penurunan tersebut berkisar antara 1 hingga 5 juta ton, tergantung pada intensitas terjadinya El-Nino. Saya juga menekankan pentingnya data pangan dan pertanian yang komprehensif,” katanya.

Ia mengatakan major project sektor pertanian yang akan menjadi fokus pemerintah di tahun 2024 adalah menuntaskan kawasan food estate di Kalimantan Tengah menjadi 61.000 hektare. Selain itu memastikan pengawalan produksi sebanyak 710.000 ton, serta memperkuat pengolahan dan pemasaran produk.

“Major project lainnya yaitu pengembangan korporasi petani. Yaitu memastikan dukungan pemerintah dan memperkuat peran korporasi petani sebagai entitas sasaran program pemerintah,” katanya.

BACA JUGA : Mengenal La Nina Triple Dip, Penyebab DIY Hujan Berhari-hari

Rapat tersebut juga membahas sejumlah isu lain seperti regulasi penetapan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), pengembangan korporasi petani, penguatan penyuluhan di kabupaten sampai desa, ketepatan bantuan pemerintah dalam mendorong produktivitas.

“Serta pengalihan belanja kementerian atau lembaga ke DAK untuk memperkuat peran pemerintah daerah, serta integrasi belanja kementerian atau lembaga, DAK, dan subsidi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement