Advertisement
Desa Wisata Didorong Kenali Potensi dan Keunikan Bernilai Jual

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menggelar rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dimulai dari tahapan sosialisasi.
Bertempat di empat desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sosialisasi ditujukan untuk mendorong desa-desa yang tengah merintis pengembangan sektor pariwisata untuk menggali potensi pariwisata sehingga dapat diolah menjadi produk pariwisata yang bernilai jual.
Advertisement
Perwakilan Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kemenparekraf/Bapekraf, Surana, menuturkan besarnya andil masyarakat dalam pembangunan pariwisata, termasuk untuk mengenali potensi yang dapat diolah.
“Melalui Sosialisasi Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf ingin memberikan pemahaman, pentingnya warga mengenal potensi yang ada di desa masing-masing, kemudian menggali potensi agar dapat dijadikan produk wisata yang bisa dijual,” ungkapnya, Sabtu (25/2/2023).
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husein, mendorong adanya gerakan swadaya yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata, seperti halnya kelompok sadar wisata.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham, mengatakan dari sekitar 7200 Desa Wisata di Indonesia, telah terpilih desa-desa wisata yang menjadi sasaran pelaksanaan Kampanye Sadar Wisata 5.0.
Kampanye Sadar Wisata 5.0 bertujuan meningkatkan pemahaman, pengetahuan serta keterampilan mengelola potensi desa wisata, sehingga pelaku pariwisata siap menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut kedatangan wisatawan.
Kali ini, Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 dilaksanakan pada 25 hingga 26 Februari di empat desa wisata di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yakni Desa Wisata Treko, Gondang, Pagersari, dan Ambartawang.
Keempat desa ini memiliki bentang alam memukau berlatar pegunungan, persawahan, dan perkebunan. Potensi wisata alam juga dilengkapi adanya sumber mata air yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata. Selain itu, setiap desa memiliki pelaku budaya yang potensial untuk mendukung kepariwisataan, juga diperkaya potensi bidang kuliner dan kriya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Presiden Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia Bukan untuk Relokasi, Ini Syaratnya
- Malam Ini, Gunung Semeru Erupsi dengan Tinggi Letusan 800 Meter
- Kemen PU Bakal Bangun Tanggul Laut Raksasa di Sepanjang Pesisir Utara Jawa, Ini Skemanya
- Menteri Hanif: Mulai Hari Ini, Kami Hentikan Sistem Open Dumping Sampah
- Tak Terima Diputusin, Seorang Pria Bacok Mantan Pacar Pakai Celurit
Advertisement

Pengelolaan Sampah Kota Jogja, Empat Kelurahan di Kemantren Tegalrejo Gunakan Transporter
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 20 Negara WTO Kritik Kebijakan Trump soal Tarif Impor AS
- Pertamina Hentikan Pengiriman BBM ke SPBU di Denpasar Bali yang Diduga Curang
- Akun Instagram Ridwan Kamil Diretas
- Upacara Hari Jadi ke-1.119, Wali Kota Magelang Kobarkan Semangat Gotong Royong
- TNGM Telusuri Pelaku Pendakian Ilegal yang Pamer di Medsos
- Menteri Hanif: Mulai Hari Ini, Kami Hentikan Sistem Open Dumping Sampah
- Kasus Jual Beli Gas, KPK Tahan Eks Direktur PGN dan Eks Komisaris PT IAE
Advertisement