Advertisement
Ini Perbandingan Hukuman Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) memutus Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E divonis satu tahun enam bulan atau 1,5 tahun dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J.
Putusan ini membuat hukuman yang diterima empat terdakwa lain dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua berbeda signifikan. Jika melihat apa yang didapatkan empat terdakwa lainnya, putusan 1,5 tahun penjara putusan paling kecil dibanding vonis empat terdakwa lainnya.
Advertisement
Merunut dari putusan vonis tertinggi, dalam kasus ini Ferdy Sambo, orang yang merencanakan pembunuhan, dijatuhu vonis hukuman mati.
Hakim melihat ada 7 hal yang memberatkan, sehingga Sambo dihukum mati. Pertama, perbuatan terdakwa dilakukan terhadap ajudan sendiri yang telah mengabdi selama tiga tahun. Kedua, terdakwa mengakibatkan duka mendalam bagi keluarga korban. Ketiga perbuatan terdakwa menyebabkan kegadugan di masyarakat.
“Keempat, perbuatan terdakwa tidak pantas dalam kedudukanna sebagai aparat penegak hukum dalam hal ini Kadiv Propam. Kelima perbuatan terdakwa telah mencoreng institusi Polri di mata Indonesia dan dunia,” ujar Wahyu di PN Jaksel, Senin (13/2/2023).
Keenam, perbuatan terdakwa menyebabkan anggota Polri lain terlibat. Ketujuh, terdakwa berbelit-belit, serta tidak mengakui perbuatannya.
Lalu, untuk istri dari Sambo, Putri Candrawathi, yang menjadi asal muasal pembunuhan Brigadir J, divonis 20 tahun penjara.
Putusan itu dikeluarkan setelah majelis hakim menilai bahwa dugaan kekerasan seksual yang diduga dialami Putri oleh Yosua tidak pernah terjadi, dan kejadian ini terjadi karena sakit hati Putri terhadap Yosua.
Kemudian, dua buah anak Sambo yaitu Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf, divonis berbeda. Kuat Ma’ruf divonis penjara selama 15 tahun. Sedangkan, Ricky Rizal divonis penjara 13 tahun.
Polemik ringannya hukuman yang diperoleh Bharada E, menurut anggota hakim Alimin Ribut karena keluarga korban, Brigadir J telah memaafkan perbuatan terdakwa Bharada E.
BACA JUGA: Tok! Bharada E Divonis 1,5 Tahun Penjara
Bharada E juga bersikap sopan selama di persidangan dan belum pernah dihukum.
“Terdakwa masih muda dan diharapkan mampu memperbaiki kelak di kemudian hari,” ujar Alimin di PN Jaksel, Rabu (15/2/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
Advertisement
Advertisement