Advertisement
Pengacara Sebut Lukas Enembe Menderita Ginjal, Jantung, Paru-paru, & Stroke

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penasihat hukum tersangka kasus suap proyek infrastruktur Papua Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona, mengatakan kliennya mengidap empat macam penyakit saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Usai pemeriksaan oleh penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (12/1/2023), Petrus menyampaikan bahwa kliennya mengidap penyakit ginjal, jantung, paru-paru, hingga stroke.
Advertisement
"Dari RSPAD, surat dokter menerangkan sakitnya itu begitu banyak. Ini saya tunjukkan suratnya. Jadi menurut keterangan dokternya menyatakan Bapak Lukas itu sakitnya ada empat, ginjal, jantung, stroke, dan paru-paru," terangnya di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (12/1/2023).
Petrus juga menyebut bahwa penyakit gagal ginjal yang diderita kliennya itu cukup parah, sehingga hampir membutuhkan langkah hemodialisis atau cuci darah.
“Bahkan ginjalnya itu dari istilah dokter ini hanya tinggal satu tahap untuk masuk ke cuci darah. Jadi kalau Bapak Dokter [dari RSPAD] menerangkan hanya kolesterol [buktinya] ini,” papar Petrus.
Baca juga: Rumahnya Dikabarkan Digeledah Kejagung, Menkominfo: Saya Kena Hoaks Mulu!
Selama pemeriksaan yang berjalan hingga 4 jam lebih kemarin, Petrus mengaku Lukas Enembe sempat dicecar total delapan pertanyaan yang belum masuk ranah substansi kasus. Contohnya, riwayat pendidikan, pekerjaan, dan keluarga.
Gubernur Papua nonaktif itu, kata Petrus, juga menegaskan bahwa dirinya tidak dalam kondisi sehat saat menjalani pemeriksaan.
“Pertama sekali ditanyakan, ‘Apakah Bapak Lukas dalam kondisi sehat untuk diperiksa?,’. Lalu dijawab, ‘Saya tidak sehat, sedang sakit stroke.’ Ini BAP-nya di jawaban beliau,” cerita Petrus.
Untuk diketahui, kini Lukas Enembe tengah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Pomdam Jaya Guntur usai pemeriksaan kemarin, sejak kedatangannya di KPK sekitar pukul 17.10 WIB hingga keluar dari ruang pemeriksaan sekitar 21.30 WIB.
Mantan Ketua DPD Partai Demokrat itu diduga ikut terlibat hingga berperan aktif dalam beberapa kegiatan pengadaan proyek infrastruktur di Dinas PUTR Pemprov Papua dengan memenangkan perusahaan milik tersangka Rijatono Lakka, PT Tabi Bangun Papua.
Lukas juga diduga diduga menerima uang dari Rijatono Lakka sebesar Rp1 miliar, dan pemberian lain sebagai gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya berdasarkan bukti permulaan sekitar Rp10 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Sempat Didiskualifikasi, Tim Basket Putra Gunungkidul Akan Tanding Ulang dengan Bantul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hari Ini Ada Demo, Polisi Kerahkan 4.562 Personel Amankan Jakarta
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement
Advertisement