Advertisement
Terbaru, Desain Exit Toll Jogja Solo Berubah, Kebutuhan Lahan Berkurang
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Desain Exit Toll Jogja Solo di Ngawen, Kabupaten Klaten, terbaru berubah untuk efisiensi anggaran.
Kepala Seksi Pengadaan Lahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan ada perubahan desain yang berdampak pada perubahan lokasi lahan yang akan dibebaskan pada rencana exit toll di Ngawen. Akses untuk Exit Toll Jogja Solo di Ngawen berada di wilayah Kecamatan Klaten Utara.
Advertisement
Sebelumnya lahan yang akan dibebaskan untuk exit toll berada di sisi kiri dan kanan ruas Jl. Ki Ageng Gribig. Pada redesain itu lokasi ruas jalan untuk exit toll bergeser.
“Sebelumnya berada di sisi kanan dan kiri Jl. Ki Ageng Gribig. Nanti hanya pada salah satu sisi,” kata Sulis, Senin (9/1/2023).
BACA JUGA: Warga di Prambanan Akhirnya Lega Dapat Kepastian Pembayaran Ganti Rugi Tol Jogja Solo
Sulis mengatakan PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) mengubah desain jalan untuk exit toll di Ngawen demi efisiensi anggaran. “Kalau sebelumnya di sisi kanan dan kiri jalan itu masing-masing yang kena hanya 1,5 meter. Khawatirnya kalau kena bangunan, kan harus dibayar semua. Untuk efisiensi anggaran, nanti yang kena hanya satu sisi,” kata Sulis.
Sulis menjelaskan perubahan ini bakal disosialisasikan. Pada desain sebelumnya, ada sekitar 200 bidang lahan di wilayah Klaten Utara yang bakal terdampak untuk akses exit toll di Ngawen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, menjelaskan Pemkab Klasen sudah mendapatkan informasi redesain exit toll di Ngawen dari PT JMM. Jika semula lahan yang akan dibebaskan untuk akses exit toll berada di sisi kanan-kiri Jl. Ki Ageng Gribig, pada desain baru hanya berada di salah satu sisi.
“Jadi pelebarannya ke sisi barat [Jl. Ki Ageng Gribig] sehingga untuk sisi timur tidak tersentuh,” kata Jajang.
Lahan terdampak pembangunan akses untuk exit toll di Ngawen itu berada di tiga desa dan kelurahan wilayah Kecamatan Klaten Utara yakni Desa Jebugan, Kelurahan Gergunung, dan Kelurahan Bareng Lor.
Jajang menegaskan redesain hanya dilakukan pada akses untuk jalan exit toll di Ngawen. Perubahan itu tak memengaruhi trase utama Tol Jogja Solo, termasuk exit toll di Klaten yang tetap ada di tiga lokasi salah satunya di Ngawen.
Hingga kini belum ada pembebasan lahan yang terdampak pembangunan exit toll di wilayah Kecamatan Klaten Utara. “Sampai saat ini belum ada pembebasan lahan. Baru ada sosialisasi sekitar satu tahun lalu,” kata Lurah Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, Maryadi.
Maryadi mengatakan warga kerap mempertanyakan ihwal kepastian lahan yang sudah dipasangi patok jadi terdampak tol atau tidak. Perangkat kelurahan juga pernah mempertanyakan ke BPN terkait kepastian pembebasan lahan di wilayah Klaten Utara terutama Gergunung.
Saat itu, informasi yang diterima kelurahan yakni pembebasan lahan di Klaten Utara terakhir setelah pembebasan lahan untuk jalur utama Tol Jogja Solo selesai.
“Saat itu disampaikan exit toll masih dalam kajian,” kata Maryadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Junta Militer Myanmar Janji Bebaskan Ribuan Tahanan
- MK Putuskan Setiap Sekolah Wajib Ada Pelajaran Agama, Ini Respons Kemendikdasmen
- Penahanan Presiden Yoon Suk Yeol Dihalangi Paspampres
- DPRD Sumatra Barat Ingin Ada Perda untuk Memberantas LGBT
- MK Menegaskan Agama dan Kepercayaan Menjadi Syarat Sah Pernikahan
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 5 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Hanoi Vietnam jadi Kota Paling Tercemar Polusi di Dunia versi AirVisual
- Soal Keputusan MK yang Mencabut Aturan Presidential Threshold 20 Persen, Golkar Bilang Begini
- Panglima TNI Bakal Tindak Tegas Oknum yang Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Tol Kawasan Tangerang
- Prabowo Bangun Sekolah Rakyat Khusus Anak-Anak Miskin, Dikelola Kemensos
- Banyak Kasus Penyalahgunaan Senjata Api, Menteri HAM: Harus Dievaluasi Total
- Dukung Peningkatan Produksi Pertanian, Himpunan Bank Negara Sediakan Anggaran KUR Rp300 Triliun
- Pemerintah Siapkan Pendanaan Simpan Pinjam Rp20 Triliun untuk UMKM, Ekonomi Kreatif hingga Pekerja Migran
Advertisement
Advertisement