Advertisement
Senin 9 Januari 2023, Rupiah Menguat Bersama Mata Uang Asia Lain

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level 15.572 pada perdagangan hari ini, Senin (9/1/2023). Rupiah menguat di tengah pelemahan dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,38 persen ke Rp15.572 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,53 persen ke 103,97.
Advertisement
Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik dibuka menguat. Mata uang yang dibuka menguat tersebut di antaranya adalah yen Jepang menguat 0,26 persen, won Korea Selatan naik 1,57 persen, dan yuan China naik 0,43 persen.
BACA JUGA : Rabu 28 Desember 2022, Nilai Rupiah Mulai Menguat
Begitu juga dengan mata uang negara tetangga yang menguat seperti ringgit Malaysia naik 0,71 persen, dolar Singapura naik 0,52 persen, peso Filipina 0,78 persen, dan baht Thailand menguat 0,50 persen.
Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi memperkirakan rupiah berpotensi terapresiasi hari ini ke rentang Rp15.550-15.650 per dolar AS, karena pelemahan indeks dolar sebesar 1,1 persen menjadi 103,9 pada Jumat lalu.
Lionel menuturkan sentimen datang dari dimulainya resesi ekonomi Amerika Serikat berdasarkan data PMI non-manufaktur ISM, telah memicu bullish rally di pasar saham dan obligasi global. Indeks-indeks saham di AS naik lebih dari 2 persen pada Jumat lalu dan indeks-indeks saham di Eropa juga naik lebih dari 1 persen.
Indeks S&P untuk obligasi developed market tercatat naik 0,6 persen. Sementara itu, indeks obligasi untuk emerging market EMBI yang berdenominasi mata uang domestik dan iShare EMBI yang berdenominasi dolar AS naik masing-masing 0,7 persen dan 0,9 persen.
"Kami memperkirakan euforia global ini menjalar ke pasar obligasi domestik. Euforia global terjadi karena pasar memperkirakan suku bunga Fed akan lebih cepat dipangkas akibat resesi global," ucap Lionel dalam risetnya, Senin (9/1/2023).
BACA JUGA : Mata Uang Asia Menguat dari Dolar AS, Cuma Rupiah
Dari dalam negeri, sentimen datang dari kabar cadangan devisa Desember 2022 yang naik menjadi US$137,2 miliar. Nilai ini naik dibandingkan bulan November 2022 sebesar US$134 miliar dan setara dengan 6 bulan impor, atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang jangka pendek.
Kenaikan ini disebabkan oleh penarikan pinjaman pemerintah maupun arus masuk modal asing ke pasar obligasi domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
Advertisement

DPRD Jogja Bakal Temui Gusti Mangkubumi, Cari Solusi Terkait Sengketa KAI dan Warga Sekitar Stasiun Lempuyangan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
Advertisement