Advertisement
Ada 230 Gempa Bumi Terjadi di Wilayah Jawa Tengah Sepanjang 2022
Foto ilustrasi. - Antara Foto
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Banjarnegara mencatat ada sekitar 280 kejadian gempa bumi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) sepanjang tahun 2022 ini. Meski demikian, gempa yang terjadi itu mayoritas berskala kecil (mikro) di bawah Magnitudo 5.
BACA JUGA : Bocah 4 Tahun Korban Gempa Cianjur Selamat Setelah Tertimbun 3 Hari
Advertisement
Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika (Satgeof) Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, Rabu (23/11/2022). Hery mengaku ratusan kejadian gempa yang terjadi di Jateng itu jenisnya macam-macam, baik gempa darat maupun gempa di laut.
“Ada 230 kejadian gempa [di Jateng] hingga 23 November 2022,” ujar Hery.
Hery tidak menampik jika Provinsi Jateng memang masuk dalam daftar daerah yang rawan atau berpotensi terjadi gempa. Hal itu dikarenakan di Jateng terdapat 13 sesar gempa darat yang masih aktif di sepanjang wilayah barat hingga timur.
“Kalau untuk Jateng, hampir seluruh wilayah [daerah] berpotensi [rawan] terhadap gempa bumi. Misal di selatan ada potensi megathrus, kemudian di sepanjang wilayah barat hingga timur ada sesar lokal yang aktif. Jumlahnya ada 13 sesar,” ujar Hery.
Hery mengatakan 13 sesar aktif itu tersebar di sejumlah daerah di Jateng. Ke-13 sesar aktif itu yakni Baribis Kendeng (Segmen Brebes), Baribis Kendeng Tegal, Baribis Kendeng Pemalang, dan Baribis Kendeng Pekalongan.
Kemudian Baribis Kendeng Semarang, Baribis Kendeng Rawa Pening, Baribis Kendeng Purwodai, Baribis Kendeng Weleri, Pati, Muria, Ungaran, Ajibarang, dan Merapi Merbabu.
“Jadi semua daerah di Jateng itu berpotensi [terjadi gempa bumi], kalau ditanya mana yang paling rawan, tentu harus butuh kajian lebih lanjut. Tapi, semuanya berpotensi. Kalau yang paling aman ya Pulau Kalimantan,” tuturnya.
Kendati demikian, Hery mengimbau kepada masyarakat di Jateng untuk tidak panik menghadapi potensi atau kerawanan bencana. Menurutnya, yang terpenting masyarakat harus mengetahui mitigasi kebencanaan, sehingga tahu apa yang perlu dilakukan dan diperbuat saat terjadi bencana seperti gempa bumi, tanah longsor maupun banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Natal 2025, Sekda Jateng Kunjungi Panti Asuhan di Semarang
- Gempa M 4,6 Guncang Agam Sumbar, Dipicu Sesar Aktif
- Toyota Veloz Hybrid Lintas Nusa Capai 3.000 Km, Masuki Sumatera
- Tetap Buka, Kantor Pertanahan Kota Jogja Hadirkan Layanan Nataru
- Harga BBM Pertamina hingga Vivo Stabil Jelang Tahun Baru 2026
- Monas Ramai Dikunjungi 130 Ribu Wisatawan Saat Libur Natal 2025
- Trump Klaim AS Gantikan PBB Selesaikan Konflik Thailand-Kamboja
Advertisement
Advertisement




