Advertisement
HIV/AIDS Merebak, BKKBN: Kondom Harus Dikenalkan sebagai Alat Pencegahan Penyakit Menular

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan kondom harus diperkenalkan sebagai cara untuk mencegah meluasnya penularan akibat HIV/AIDS di tengah-tengah masyarakat.
“Kita perlu promosi pemakaian kondom karena ada peningkatan penularan HIV/AIDS, kita tahu ada berita yang viral sekali di mana jumlah atau prevalensi HIV/AIDS di beberapa daerah itu tinggi sekarang,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam temu media yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Advertisement
Hasto menuturkan bahwa beberapa daerah mulai menunjukkan kenaikan kasus HIV/AIDS, oleh karenanya kondom terutama pada remaja harus digencarkan sebagai alat untuk mencegah penularan penyakit seksual ataupun kehamilan yang tidak diinginkan.
Hal tersebut dimaksudkan agar penerus masa depan bangsa, tidak memiliki kualitas yang buruk dan dapat memahami pentingnya kesehatan reproduksi bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Selain itu, kondom juga harus diperkenalkan sebagai alat untuk mencegah kehamilan yang tidak sehat, terjadinya stunting pada anak hingga mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi.
BACA JUGA: Puluhan Ojol di Bantul Jadi Korban Orderan Fiktif, Begini Modusnya
“Terlebih seandainya ditempat yang kita tidak inginkan ada seperti Pekerja Seks Komersial (PSK), itu kalau mereka liar maka HIV/AIDS akan sangat berbahaya, itu yang bisa saya tambahkan,” kata Hasto.
Rantai pasok dalam distribusi kondom di Indonesia sendiri, katanya, sudah sangat jelas. Pemberian diberikan secara gratis oleh pemerintah yang diedarkan melalui dinas kesehatan sampai ke fasilitas kesehatan di daerah terkait.
Semua data terkait penggunaan kondom yang diberikan pada Pasangan Usia Subur (PUS) dijamin sudah teregistrasi dalam sistem yang dikelola oleh BKKBN. Di tambah lagi, saat ini setiap rumah sakit dituntut untuk memiliki program Keluarga Berencana (KB).
Di mana program itu saat ini juga difokuskan dberikan pada ibu setelah melahirkan, atau dalam konseling pernikahan pada pasangan usia muda.
“Kondom bisa dibagi melalui konseling pernikahan sehingga kalau usianya terlalu muda tapi mau menikah dan usia yang muda tapi sudah menikah, ini menjadi sasaran yang baik untuk bisa mensosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi yang sederhana,” ujarnya.
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina menambahkan beberapa wilayah yang terdeteksi mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS adalah Papua dan Jawa Barat.
Hal tersebut menunjukkan tingginya hubungan seks yang dilakukan oleh masyarakat. Di tambah dengan Kementerian Kesehatan yang tidak mengadakan distribusi kondom para pekerja seks meski di sejumlah tempat kondom sudah bisa dibeli mandiri.
“Meskipun kita tahu di beberapa minimarket itu bebas, tapi penggunaan kondom sangat rendah sehingga kasus HIV menjadi sangat tinggi,” ujarnya.
Eni menekankan BKKBN tidak dapat bekerja sendirian untuk mengontrol terjadinya seks bebas tanpa kondom. Namun, dia mengajak semua kementerian/lembaga serta pihak dalam masyarakat yang terkait untuk bertanggung jawab memberikan kontrol kepada pemanfaatan dari alat kontrasepsi sehingga bisa menjadi role model bagi negara lain.
“Meski didominasi penduduk Muslim, kita tetap mengadakan pelayanan kontrasepsi dengan mempertahankan alat kontrasepsi diutamakan dan dimanfaatkan untuk pasangan, di luar itu harus ada legalitas sendiri oleh institusi dalam masyarakat sehingga kita harus mulai memberikan edukasi pada keluarga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement