Advertisement
Urine Berbusa Tanda Gagal Ginjal? Ini Cara Periksanya
Petugas menguji dan mencatat hasil tes urine milik kru bus di Terminal B Wates, Kulonprogo, Jumat (22/6/2018). - Harian Jogja/Beny Prasetya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus gangguan ginjal misterius pada anak masih menjadi perhatian khusus hingga saat ini. Bagaimana tidak, kasus yang awalnya hanya dalam hitungan jari, per Jumat (21/10/2022) sudah mencapai 241 kasus.
Kesehatan ginjal kini banyak diperhatikan masyarakat. Namun, penyakit gagal ginjal ini juga bisa menimbulkan berbagai kondisi kesehatan serius lainnya.
Advertisement
BACA JUGA : Anak Meninggal Gagal Ginjal Meski Tak Minum Obat
Mengutip laman Instagram Prof Zubairi Djoerban, salah satu penyakit yang menghantui organ pencernaan berbentuk mirip kacang ini adalah bocor ginjal.
Dalam unggahannya, pionir kasus HIV dan AIDS di Indonesia ini menyebutkan bahwa salah satu ciri atau gejala dari bocor ginjal adalah urine yang berbusa.
Setelah mendapati urine yang berbusa, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan mengenai hal ini. Menurut Prof Zubairi, pemeriksaan hal ini relatif sederhana, yaitu dengan melakukan pemeriksaan urine rutin.
"Pemeriksaannya sederhana, melajukan urine rutin saja, nanti akan ketahuan apakah ada albumin di urine positif berapa," ungkap Prof Zubairi.
Lebih lanjut, Prof Zubairi menerangkan bahwa indikator bocornya ginjal berat jika kadar albumin dalam urine sudah mencapai positif empat.
"Positif berapa (kadar albumin pada urine) 1, 2, 3, atau 4. Kalau 4 berarti ada bocor ginjal berat," jelas Prof Zubairi.
Alternatif pemeriksaan bocor ginjal Menurut Prof Zubairi bisa dengan menampung jumlah urine yang dikeluarkan oleh tubuh selama 24 jam. Kemudian urine ini akan diukur di laboratorium secara kuantitatif.
"Berapa gram dalam 24 jam bocornya, harusnya kan kurang dari 150 normalnya. Namun kalau misalnya 500 berarti serius, dan diatas 1.000 lebih serius lagi," katanya.
Prof Zubairi menyarankan untuk melakukan pemeriksaan bocor ginjal melalui metode urine rutin terlebih dahulu. Kemudian jika terbukti ada kadar albumin positif dalam urine, bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan urine protein ataupun albumin kuantitatif 24 jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Diskon Tarif Tol Tahap II Berlaku 31 Desember, Ini Daftarnya
- KAI Daop 6 Layani 61.174 Penumpang di Puncak Nataru
- 2026, Smart TV Samsung Terintegrasi Google Photos Berbasis AI
- Yaman Tetapkan Darurat Nasional, Putus Kerja Sama UEA
- Persib Bandung Tantang Ratchaburi FC di 16 Besar ACL 2
- Libur Akhir Tahun 2025, Omzet Pedagang Pantai Depok Turun 25 Persen
- Bank Sampah di Jogja Buka Kebun Buah, Manfaatkan Sampah Organik
Advertisement
Advertisement




