Advertisement

Satu dari Dua Penderita Gagal Ginjal di Batang Meninggal Dunia

Newswire
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 22:57 WIB
Jumali
Satu dari Dua Penderita Gagal Ginjal di Batang Meninggal Dunia Foto ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BATANG -- Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menginformasikan telah menemukan dua kasus gagal ginjal akut pada anak, satu penderita di antaranya meninggal dunia.

Direktur RSUD Batang dr Muhammad Ali Balki mengatakan, kasus gagal ginjal anak yang ditemukan itu masuk kategori nonmisterius karena ada beberapa faktor penyerta.

Advertisement

BACA JUGA:  TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023

BACA JUGA : IDAI Jateng Temukan Satu Kasus Gagal Ginjal Akut

"Sudah ada dua kasus gagal ginjal akut pada anak. Akan tetapi, dua penderita itu tidak masuk kategori misterius karena ada faktor penyertanya seperti pasien terjangkit DBD, sedang pasien yang menjalani rawat jalan diketahui kakaknya juga punya riwayat gagal ginjal," katanya, Jumat (21/10/2022).

Ia yang didampingi dokter anak RSUD Batang, dr Evi Susanti mengatakan kasus gagal ginjal anak hingga kini belum diketahui penyebab pastinya dan sulit dideteksi secara kasat mata karena gejalanya ringan seperti panas, batuk, dan pilek.

Apabila orang tua melihat anaknya mengalami gejala itu, kata dia, agar secepatnya dibawa ke dokter dan orang tua tidak memberikan obat-obatan sembarangan.

"Jika anak sakit segera diperiksakan ke dokter. Jangan sembarangan diberi obat dan hati-hati dalam menggunakan obat, cek dulu apakah terdaftar dalam BPOM dan sebagainya," kata Muhammad Ali Baki.

Selain itu, kata Evi Susanti, jaga kesehatan anak dan keluarga dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, serta tidak memberikan parasetamol atau obat cair untuk pengobatan pada anak.

Ia mengatakan sebenarnya di Indonesia belum ditemukan adanya indikasi dari obat cair parasetamol tersebut namun sebagai upaya preventif maka disarankan untuk tidak menggunakan obat jenis itu dulu karena masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

"Sebagai pengganti, orang tua bisa memberikan obat penurun panas pada anak dengan parasetamol tablet atau puyer. Orang tua juga tidak perlu khawatir berlebihan," demikin Evi Susanti.

BACA JUGA:  Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bantul Bakal Kebanjiran 2 Juta Pemudik Lebaran 2023

Bantul
| Sabtu, 01 April 2023, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Spot Cantik Buka Puasa Sambil Nongkrong Malam Mingguan

Wisata
| Sabtu, 01 April 2023, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement