Advertisement

Promo November

Beras Makin Mahal dalam 4 Bulan Terakhir, Ini Penjelasan Kemendag

Annasa Rizki Kamalina
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 23:07 WIB
Budi Cahyana
Beras Makin Mahal dalam 4 Bulan Terakhir, Ini Penjelasan Kemendag Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (3/10/2022). - Antara/M. Risyal Hidayat

Advertisement

Harianjogja.com, TANGERANG—Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan beras makin mahal dalam empat bulan terakhir ini.

Kemendag menyebut kenaikan harga beras disebabkan saat ini telah memasuki masa tanam dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sulit untuk menyerapnya dari petani. 

Advertisement

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra menyampaikan Perum Bulog saat ini kesulitan menyerap akibat harga gabah kering telah mencapai Rp9.000 per kilogram (kg). Sementara itu, pemerintah menetapkan harga beli bagi Perum Bulog di angka Rp8.800 per kg. 

"Saya dapat info itu Bulog susah menyerap karena harga di Rp9.000 sampai Rp9.200, sedangkan fleksibilitas itu sudah dinaikkan dari Rp8.300 menjadi Rp8.800 [per kg]," kata Syailendra saat ditemui di Tangerang, Kamis (20/10/2022).

Meski telah diberikan fleksibilitas harga, Syailendra mengungkapkan sulit bagi Perum Bulog menyerap beras karena harga di penggilingan telah lebih tinggi dari harga yang ditentukan pemerintah. 

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga beras di tingkat konsumen sepanjang Oktober 2022 saja telah naik Rp200 untuk jenis medium, dan Rp100 untuk premium. 

Bahkan dalam empat bulan terakhir beras medium telah naik dari Rp10.400 menjadi Rp10.900 per kg, sedangkan beras premium naik dari Rp12.500 menjadi Rp12.800 per kg. 

BACA JUGA: Ekspor Sepatu Indonesia Terancam Anjlok 50 Separuh di 2023

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) Arief Prasetyo Adi memutuskan untuk memberhentikan fleksibilitas harga di Rp8.800 per kg, sehingga harga kembali menjadi Rp8.300 per kg. Meski demikian, Perum Bulog saat ini disiapkan untuk membeli beras dengan tujuan komersial. 

"Kami sudah tarik fleksibilitas harga Bulog dari Rp8.800 kembali ke Rp8.300 per kg. Bulog disiapkan untuk beli komersial supaya dapat bersaing," ujar Arief, Jumat (21/10/2022). 

Sementara itu, untuk memperbanyak stok, dalam kunjungannnya ke Sulawesi Selatan pada Kamis (20/10/2022), Arief telah menandatangani kontrak dengan penggiling padi  untuk Perum Bulog dapat menyerap 300.000 ton beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan

Bantul
| Sabtu, 23 November 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement