Advertisement
Jumlah Korban Jiwa Akibat Laka Lantas: Klaten Peringkat Pertama, Sragen Kedua di Solo Raya

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN -- Kabupaten Sragen menempati peringkat kedua daerah dengan jumlah korban jiwa tertinggi di Soloraya periode 2018-2020. Peringkat pertama diduduki Klaten.
Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan di Kabupaten Sragen pada 2018 sebanyak 136 korban jiwa, 2019 tercatat 141 korban, dan 2020 tercatat 126 korban. Sementara di Klaten pada 2018 terdapat 164 korban, 2019 terdapat 161 korban, 2020 tercatat 142 korban.
Advertisement
Hal ini didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, jateng.bps.go.id, pada Jumat (21/10/2022).
Berdasarkan data dari Satlantas Polres Sragen, yang disampaikan oleh Kanit Gakkum Satlantas, Ipda Irwan Marviyanto, mengatakan sepanjang 2022 hingga 10 Oktober, tercatat 1.087 kasus kecelakaan lalu lintas di Sragen yang mengakibatkan 117 orang meninggal dunia, dan 1.186 orang mengalami luka ringan.
“Kasus laka lantas didominasi kendaraan sepeda motor, yaitu sebanyak 1.469 unit. Kasus tertinggi di wilayah Sragen Kota sebanyak 165 kasus, Masaran 114 kasus, dan Sidoharjo 102 kasus. Namun diilihat dari tingkat fatalitasnya, kasus korban meninggal dunia paling banyak di wilayah Sambungmacan, dari 72 kasus kecelakaan, 19 orang meninggal dunia,” terang Irwan, Kamis (20/10/2022).
Kemudian waktu paling rawan kecelakaan yang paling banyak menyebabkan korban meninggal dunia terjadi pada pukul 15.00 WIB hingg1 18.00 WIB, yaitu 26 orang meninggal dunia, dari 199 kasus kecelakaan.
Sementara itu usia 16 hingga 30 tahun menjadi kelompok umur paling banyak terlibat kecelakaan lalu lintas. Sebanyak 447 orang meninggal dunia, 317 orang di antaranya pelajar dan mahasiswa.
Berdasarkan data tersebut, tak jauh berbeda dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam kurun waktu 2002-2006 di wilayah Kabupaten Sragen. Mengacu skripsi berjudul Analisa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Utama di Wilayah Kabupaten Sragen Tahun 2002-2006 oleh Wawan Ari Wibowo, mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, disebutkan dalam kurun waktu tersebut terdapat 155 kasus kecelakaan.
Paling banyak terdapat di jalan Masaran-Sambungmacan sebanyak 38% (59 kasus), kemudian disusul ruas jalan Kalijambe-Sumberlawang, sebanyak 47 kasus kecelakaan lalu lintas.
Sementara jumlah korban meninggal dunia total ada 172 orang meninggal dunia dalam kurun waktu yang sama. Sementara itu kelompok usia 16-30 tahun, tercatat terlibat kecelakaan 147 kasus.
Kemudian waktu paling sering terjadi laka terjadi pada pukul 04.00 WIB hingga 06.00 WIB, yaitu sebanyak 10,9%, atau 17 dari 155 kasus. Disusul pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB, sebanyak 15 kasus.
Bisa dikatakan jalur Sragen-Ngawi sejak 2002 menjadi jalur paling rawan terjadi laka hingga sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Daftar Sekolah Terdampak Tol Jogja-Sol dan Jogja-Bawen, Hanya 1 Direlokasi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
Advertisement
Advertisement