Advertisement
Cegah Kasus Gagal Ginjal pada Anak, Ini Saran Bagi Orang Tua

Advertisement
Harianjogja.com, MALANG — Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun di Kota Malang belum ditemukan, namun Dinkes setempat tetap meminta orang tua mewaspadai kasus dengan melakukan upaya preventif.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan diagnosa gejala dari penyakit gagal ginjal akut pada anak disebabkan oleh riwayat keturunan, perilaku konsumsi makan dan minum, serta kebiasaan atau aktivitas anak.
Advertisement
“Tiga hal tersebut sangat mempengaruhi fungsi ginjal. Makanya riwayat dari keturunannya perlu ditelusuri, kemudian perilaku anak terutama dalam pola makan, dan kebiasaan atau aktivitasnya anak itu apa dalam kesehariannya,” katanya, Rabu (19/10/2022).
Penyakit gagal ginjal akut, dia meyakinkan bukanlah penyakit misterius yang tiba-tiba muncul. Seringkali anak-anak sulit untuk menyampaikan rasa sakit yang dialaminya sehingga dibutuhkan perhatian lebih dari keluarga terutama orang tua terhadap anak-anak.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Malang, Muhammad Zamroni, berharap masyarakat juga lebih waspada terhadap gagal ginjal akut.
“Diimbau agar masyarakat lebih aware. Apabila ada gejala mirip ginjal akut pada anak-anaknya yang berusia kurang dari 18 tahun, seperti penurunan volume buang air kecil (BAK) atau tidak ada air kencing sama sekali dengan atau tanpa demam, agar segera dibawa ke faskes,” katanya.
Dinkes Kota Malang melakukan berbagai upaya preventif untuk penyakit-penyakit pada anak termasuk salah satunya untuk kasus gagal ginjal akut ini.
BACA JUGA: Parpol Berburu Caleg, Lurah dan Mantan Lurah Laris Manis
Secara rutin Dinkes melalui Puskesmas telah melakukan skrining kesehatan dasar pada siswa di masing-masing wilayah kerjanya. Dinkes pun melakukan berbagai edukasi kepada masyarakat.
Zamroni menyampaikan, Dinkes melalui puskesmas-puskesmas yang tersebar di Kota Malang telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Selain itu, edukasi juga disampaikan melalui beberapa media yang dimiliki Dinkes, puskesmas, dan faskes lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement