Rusia Ancam Setop Pasokan Gas, Eropa Terancam Gelap

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan menghentikan pasokan gas ke Uni Eropa jika sekutu Amerika Serikat (AS) itu bersikukuh menetapkan batas harga penjualan gas Rusia.
CEO BUMN Energi Rusia Gazprom Alexei Miller mengatakan jika keputusan tersebut diambil secara sepihak, maka Uni Eropa mau tak mau harus menerima konsekuensi besar tersebut.
"Kami mengandalkan kontrak yang sudah ditandatangani. Keputusan sepihak semacam itu, tentu saja merupakan pelanggaran ketentuan penting dari perjanjian yang akan mengarah pada penghentian pasokan [gas]," kata Miller dalam wawancara bersama Russia 1 TV, dikutip dari Rusia Today, Selasa (18/10/2022).
Adapun, konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia mendorong sanksi yang ditetapkan AS dan sekutunya terhadap aksi militer Rusia. Salah satunya dengan membatasi pembelian energi dari negara tersebut.
Belakangan ini, negara yang termasuk dalam G7 dan Uni Eropa tengah menggodok batas pembelian harga minyak dan gas dari Rusia di pasar global. Hal tersebut dinilai Rusia sebagai pelanggaran kontrak yang disepakati sebelumnya.
Ancaman tersebut senada dengan apa yang disebutkan Presiden Putin sebelumnya terkait pemberhatian pasokan energi. Strategi Putin ini tentunya akan mengerek naik harga komoditas energi di pasar global yang berpotensi semakin melonjak.
"Kami tidak akan memasok gas, minyak, batu bara, minyak pemanas. Kami tidak akan memasok apapun. Kami hanya memiliki satu hal yang tersisa untuk dilakukan yaitu [seperti dongeng Rusia yang terkenal] membiaran ekor serigala membeku," kata Putin dikutip dari Express, Selasa (18/10/2022).
Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan batas harga ekspor minyak Rusia pekan ini yaitu di kisaran US$60 per barel. Angka tersebut dinilai dapat mengurangi pendapatan dari sektor energi di Rusia.
Para pemimpin Uni Eropa juga awal bulan ini telah sepakat untuk memberlakukan paket sanksi lainnya seperti larangan transportasi laut untuk minyak Rusia ke negara pihak ketiga kecuali jika dijual di bawah harga awal.
Menkeu Yellen menuturkan langkah tersebut akan mulai berlaku pada 5 Desember 2022 untuk minyak mentah, sedangkan untuk produk minyak olahan mulai berlaku pada 5 Desember 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Besaran Pesangon Karyawan PHK dan Pensiun Sesuai UU Cipta Kerja
- Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Versi Arab dan Latin
- Daftar 6 Bandara yang Beroperasi 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2023
- Piala Lomba Dimintai Uang oleh Bea Cukai, Kemenkeu Minta Maaf
- Waspadalah! Ini Jam Rawan Tindak Kejahatan di Bulan Ramadan
Advertisement

Wow! Masjid Agung Bantul Sediakan Takjil 300 Porsi Tiap Hari selama Ramadan
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Jam Kerja ASN Saat Bulan Puasa 2023
- Dibuka Segera, Ini Panduan Mengisi Biodata UTBK SNBT 2023
- Jokowi Perintahkan TNI dan Polri Terus Mengawal Pembangunan di Papua
- Produsen Penerima Subsidi Motor Listrik Kerek Harga, Siap-Siap Kena Sanksi
- Pria Lajang di China Habiskan Rp2,2 Juta per Hari Demi Hindari Teror Nikah
- Menlu Hongaria Sebut Konflik NATO dengan Rusia Bisa Mengarah ke Perang Dunia
- Gegara Istri Bergaya Hidup Mewah, Direktur Penyelidikan KPK Diperiksa Dewas
Advertisement