Advertisement
Pernyataan Kontroversial Mantan Kapolda Irjen Nico Afinta di Tragedi Kanjuruhan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Irjen Pol Nico Afinta akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur sebagai imbas tragedi Kanjuruhan. Ia juga sempat mengutarakan pendapatnya yang menurut beberapa pihak kontroversial.
Nico menyebut, bahwa gas air mata yang ditembakkan ke arah suporter Arema FC telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Menurutnya, penggunaan gas air mata menjadi salah satu langkah untuk mengurai massa yang mulai bertindak anarkis.
Advertisement
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas. Mereka kekurangan oksigen," ujar Nico dalam keterangan resminya, Minggu (2/10/2022).
Pernyataannya tersebut kemudian ditentang berbagai pihak. Nama Nico Afinta lantas menjadi sorotan publik.
Baca juga: Sultan Perkirakan Pembangunan Tol di DIY Tak Rampung 2024
Anggota DPR Fadli Zon, misalnya, sempat berpendapat bahwa Kapolda Jatim Nico Afinta sebaiknya diganti akibat tragedi Stadion Kanjuruhan.
Fadli menuturkan bahwa Kapolda Jatim harus bertanggung jawab atas. Apalagi, lanjutnya, banyak masyarakat yang sudah meminta Nico Afinta dicopot.
“Harusnya ada yang bertanggung jawab ya. Kalau saya lihat sih harusnya Kapolda juga diganti saja, kan itu aspirasi masyarakat juga jadi harus sensitiflah melihat begitu,” ujar Fadli saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Dia mengatakan, kalau kejadian seperti tragedi Kanjuruhan ada di luar negeri, pasti pejabat yang punya tanggung jawab akan mundur.
Fadli mencontohkan kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
“Sebenarnya kalau di luar negeri itu bukan dicopot ya, mundur. Jadi revolusi mentalnya tuh jalan, mereka mengundurkan diri. Baik itu kapolres, kapolda ya. Kejadian Shinzo Abe ya, bukan hanya mundur, bahkan ada yang bunuh diri. Ya karena gagal,” jelasnya.
Terbaru, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memutasi Nico Afinta dari Kapolda Jatim menjadi menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya (Sahlisosbud Kapolri).
Mutasi ini terungkap dalam surat telegram atau TR terkait dengan pemutasian perwira tinggi (Pati). Namun, ini bukan kali pertama Nico Afinta mendapatkan sorotan dari publik.
Sebelumnya, Nico disebut-sebut menjadi salah satu pihak yang ikut membantu tersangka pembunuhan Brigadir J Ferdy Sambo, menyebarkan informasi palsu terkait pembunuhan Brigadir J.
Nico diduga terlibat setelah dirinya bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran serta Kapolda Sumatera Utara Irjan R. Z. Panca Putra Simanjuntak.
Nico kemudian berbagi tugas dengan kedua rekannya tersebut untuk menyebarkan informasi palsu tentang tragedi tembak menembak dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Liburan Sekolah, Desa Wisata Bisa Menjadi Tujuan Alternatif Berwisata di Gunungkidul
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement