Advertisement

Pernyataan Kontroversial Mantan Kapolda Irjen Nico Afinta di Tragedi Kanjuruhan

Szalma Fatimarahma
Selasa, 11 Oktober 2022 - 10:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pernyataan Kontroversial Mantan Kapolda Irjen Nico Afinta di Tragedi Kanjuruhan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta (kiri) meninjau bagian dalam bangunan saat meresmikan Rumah Kebangsaan Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (13/9/2022). Peresmian Rumah Kebangsaan tersebut sebagai rumah bersama untuk mengakomodir, konsolidasi dan kajian bagi organisasi kemahasiswaan yang berada di Jawa Timur. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Irjen Pol Nico Afinta akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur sebagai imbas tragedi Kanjuruhan. Ia juga sempat mengutarakan pendapatnya yang menurut beberapa pihak kontroversial.

Nico menyebut, bahwa gas air mata yang ditembakkan ke arah suporter Arema FC telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Menurutnya, penggunaan gas air mata menjadi salah satu langkah untuk mengurai massa yang mulai bertindak anarkis.

Advertisement

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas. Mereka kekurangan oksigen," ujar Nico dalam keterangan resminya, Minggu (2/10/2022).

Pernyataannya tersebut kemudian ditentang berbagai pihak. Nama Nico Afinta lantas menjadi sorotan publik.

Baca juga: Sultan Perkirakan Pembangunan Tol di DIY Tak Rampung 2024

Anggota DPR Fadli Zon, misalnya, sempat berpendapat bahwa Kapolda Jatim Nico Afinta sebaiknya diganti akibat tragedi Stadion Kanjuruhan.

Fadli menuturkan bahwa Kapolda Jatim harus bertanggung jawab atas. Apalagi, lanjutnya, banyak masyarakat yang sudah meminta Nico Afinta dicopot.

“Harusnya ada yang bertanggung jawab ya. Kalau saya lihat sih harusnya Kapolda juga diganti saja, kan itu aspirasi masyarakat juga jadi harus sensitiflah melihat begitu,” ujar Fadli saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Dia mengatakan, kalau kejadian seperti tragedi Kanjuruhan ada di luar negeri, pasti pejabat yang punya tanggung jawab akan mundur.

Fadli mencontohkan kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

“Sebenarnya kalau di luar negeri itu bukan dicopot ya, mundur. Jadi revolusi mentalnya tuh jalan, mereka mengundurkan diri. Baik itu kapolres, kapolda ya. Kejadian Shinzo Abe ya, bukan hanya mundur, bahkan ada yang bunuh diri. Ya karena gagal,” jelasnya.

Terbaru, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memutasi Nico Afinta dari Kapolda Jatim menjadi menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya (Sahlisosbud Kapolri).

Mutasi ini terungkap dalam surat telegram atau TR terkait dengan pemutasian perwira tinggi (Pati). Namun, ini bukan kali pertama Nico Afinta mendapatkan sorotan dari publik.

Sebelumnya, Nico disebut-sebut menjadi salah satu pihak yang ikut membantu tersangka pembunuhan Brigadir J Ferdy Sambo, menyebarkan informasi palsu terkait pembunuhan Brigadir J.

Nico diduga terlibat setelah dirinya bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran serta Kapolda Sumatera Utara Irjan R. Z. Panca Putra Simanjuntak.

Nico kemudian berbagi tugas dengan kedua rekannya tersebut untuk menyebarkan informasi palsu tentang tragedi tembak menembak dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jaring Bakal Calon Bupati Pilkada, PKS Kulonprogo: 3 Kader Internal, 6 Tokoh Masyarakat

Kulonprogo
| Selasa, 16 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement