Advertisement

Lautan di Dalam Bumi, Ilmuwan Temukan Samudra ke-6 di Bumi

Mia Chitra Dinisari
Senin, 03 Oktober 2022 - 16:47 WIB
Bhekti Suryani
Lautan di Dalam Bumi, Ilmuwan Temukan Samudra ke-6 di Bumi Kapal pencari ikan yang melayari Samudra Hindia terlihat dari udara di sisi Utara Pulau Chrismast, Australia, di wilayah perairan Indonesia. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa bumi memiliki samudra ke-6 tapi tidak bisa dilihat.

Pasalnya, lokasinya berada ratusan kilometer di bawah permukaan bumi.

Advertisement

Saat ini, samudera yang ada di dunia dikenal hanya ada lima. Yakni Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, Samudra Arktik, dan Samudra Antartika / Lautan Selatan.

Studi internasional yang diterbitkan di Nature Geoscience mengatakan reservoir air yang luas ini terletak di zona transisi antara mantel atas dan bawah pada kedalaman 410 hingga 660 km.

Para peneliti telah mempelajari berlian Botswana langka yang, menurut komposisi kimianya, terbentuk pada kedalaman 660km dalam kondisi sangat berair.

Berlian alami umumnya terbentuk di mantel pada kedalaman antara 150 hingga 250 km, tetapi beberapa mungkin berasal dari kedalaman yang jauh lebih dalam.

Airnya, tidak memercik seperti di permukaan bumi tetapi terkunci di dalam mineral di sana membuat wilayah ini sangat basah.

"Ini juga membawa kita selangkah lebih dekat ke gagasan Jules Verne tentang lautan di dalam Bumi," laporan ANI Prof. Frank Brenker dari Institute for Geosciences di Goethe University di Frankfurt dilansir dari India Times.

Kecuali bahwa tidak ada air yang terlihat atau bahkan terasa di 'lautan' ini. Itu hanya ada di ringwodite mineral hidrat yang ada di sana sepanjang zona transisi.

BACA JUGA: Ini Kriteria Calon Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024

Bagaimana para ilmuwan mengetahui semua itu dari melihat berlian itu? Sederhana. Berlian Botswana memiliki "penyertaan", atau kantong, dari ringwodite - cacat yang akan membuatnya kurang berharga di toko perhiasan, tetapi tak ternilai harganya di laboratorium.

Kajian tersebut menegaskan sesuatu yang selama ini hanya sebatas teori, yakni air laut mengiringi lempeng subduksi dan dengan demikian memasuki zona transisi. Ini berarti bahwa siklus air planet kita mencakup interior Bumi.

Jadi, berapa banyak air yang akan ada di zona transisi? Secara teoritis, zona transisi akan mampu menyerap enam kali jumlah air di lautan kita.

“Jadi kami tahu bahwa lapisan batas memiliki kapasitas yang sangat besar untuk menyimpan air,” tutup Brenke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Cabai Melimpah, Harga Cabai di Sleman Anjlok Ancam Petani

Sleman
| Jum'at, 29 Maret 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement