Advertisement
Lautan di Dalam Bumi, Ilmuwan Temukan Samudra ke-6 di Bumi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa bumi memiliki samudra ke-6 tapi tidak bisa dilihat.
Pasalnya, lokasinya berada ratusan kilometer di bawah permukaan bumi.
Advertisement
Saat ini, samudera yang ada di dunia dikenal hanya ada lima. Yakni Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, Samudra Arktik, dan Samudra Antartika / Lautan Selatan.
Studi internasional yang diterbitkan di Nature Geoscience mengatakan reservoir air yang luas ini terletak di zona transisi antara mantel atas dan bawah pada kedalaman 410 hingga 660 km.
Para peneliti telah mempelajari berlian Botswana langka yang, menurut komposisi kimianya, terbentuk pada kedalaman 660km dalam kondisi sangat berair.
Berlian alami umumnya terbentuk di mantel pada kedalaman antara 150 hingga 250 km, tetapi beberapa mungkin berasal dari kedalaman yang jauh lebih dalam.
Airnya, tidak memercik seperti di permukaan bumi tetapi terkunci di dalam mineral di sana membuat wilayah ini sangat basah.
"Ini juga membawa kita selangkah lebih dekat ke gagasan Jules Verne tentang lautan di dalam Bumi," laporan ANI Prof. Frank Brenker dari Institute for Geosciences di Goethe University di Frankfurt dilansir dari India Times.
Kecuali bahwa tidak ada air yang terlihat atau bahkan terasa di 'lautan' ini. Itu hanya ada di ringwodite mineral hidrat yang ada di sana sepanjang zona transisi.
BACA JUGA: Ini Kriteria Calon Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024
Bagaimana para ilmuwan mengetahui semua itu dari melihat berlian itu? Sederhana. Berlian Botswana memiliki "penyertaan", atau kantong, dari ringwodite - cacat yang akan membuatnya kurang berharga di toko perhiasan, tetapi tak ternilai harganya di laboratorium.
Kajian tersebut menegaskan sesuatu yang selama ini hanya sebatas teori, yakni air laut mengiringi lempeng subduksi dan dengan demikian memasuki zona transisi. Ini berarti bahwa siklus air planet kita mencakup interior Bumi.
Jadi, berapa banyak air yang akan ada di zona transisi? Secara teoritis, zona transisi akan mampu menyerap enam kali jumlah air di lautan kita.
“Jadi kami tahu bahwa lapisan batas memiliki kapasitas yang sangat besar untuk menyimpan air,” tutup Brenke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
Advertisement

Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Waspadai Penutupan Selat Hormuz
- Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Menteri PANRB Tegaskan ASN Tak Boleh WFA, yang Diperbolehkan FWA
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
Advertisement
Advertisement