Advertisement

IKM Pangan di Kota Magelang Terapkan Standar Mutu

Nina Atmasari
Rabu, 28 September 2022 - 07:27 WIB
Sirojul Khafid
IKM Pangan di Kota Magelang Terapkan Standar Mutu Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz (depan kedua dari kanan) dalam Pelatihan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) bagi IKM Pangan di Hotel Atria Senin (26/9/2022). - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, KOTA MAGELANG—Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan di wilayahnya agar memberikan produk dengan kualitas terbaik bagi konsumen.

Wali Kota yang akrab disapa Dokter Aziz ini mengatakan, sudah banyak industri kecil makanan di Kota Magelang yang berkualitas dan memiliki kemasan produk yang bagus. Meski demikian, produk tersebut harus didukung dengan standar pangan yang dipersyaratkan.

Advertisement

"Setiap produk harus ada standar mutunya sesuai yang ditetapkan. Selain mutu, permasalahan untuk UMKM juga pada pemasaran. Nanti harus ada festival, agar mutunya bisa dinilai," katanya, dalam Pelatihan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) bagi IKM Pangan di Hotel Atria Senin (26/9/2022).

Dokter Aziz optimistis produk Kota Magelang bisa dipasarkan lebih luas lagi. Karenanya, Pemkot Magelang juga mendorong IKM pangan untuk mengembangkan digital marketing dan bergabung dengan program unggulan Kelurahan Entrepreneurship Center (Magelang Keren).

BACA JUGA: 11 Mahasiswa AS Dikenalkan Pancasila dan Keberagaman Budaya Jogja

"Magelang ini kota kecil, sehingga mutu dari makanan disini harus dijaga. Jangan berpikir pasarnya hanya dari Kota Magelang, tapi berpikir pasarnya di luar Kota Magelang. Karena penduduk kita hanya 127.400 jiwa," paparnya.

Menurut Dokter Aziz, produk makanan di Kota Magelang telah layak dipasarkan di tingkat nasional, bahkan ke luar negeri khususnya dalam rangka menjalin hubungan kerja sama kota kembar dengan Kota Tula, Rusia. Hal yang penting diperhatikan pelaku IKM adalah syarat seperti NIB, PIRT, mutu terjamin serta ada merk.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang, Syaifullah, menjelaskan pelatihan ini diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan tentang manajemen mutu pangan, yang dipersyaratkan apabila usaha olahan pangan ini ingin menembus pasaran yang lebih luas, terlebih pasar ekspor.

"Pengetahuan tentang HACCP ini meliputi pengenalan prinsip-prinsip produksi yang memenuhi syarat keamanan proses produksi di setiap tahapannya, hingga tersaji di hadapan konsumen sebagai produk yang aman untuk dikonsumsi," jelas Syaifullah.

Terapkan SOP Produk Pangan

Salah satu peserta yang merupakan pemilik Getuk Eco, Andreas Purnomo, mengungkapkan kegiatan ini memberi pengetahuan baru tentang proses penanganan produk makanan agar aman. Ia mencontohkan ada SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk melakukan kontrol terhadap prosedur sanitasi.

"Sebagian besar standar mutu produk sudah kami terapkan dengan baik. Dari pelatihan ini kami diingatkan untuk mendokumentasikan dengan baik, sehingga saat ada monitor dan audit, bisa menunjukkan pada auditor," jelas Andreas.

BACA JUGA: BKKBN DIY Gelar Wisuda Ratusan Lansia

Peserta lainnya, Agung Chandra Purnama menambahkan di lokasi usahanya yang memproduksi olahan cokelat, saat ini sudah menerapkan standar keamanan proses produksi makanannya di antaranya memakai masker dan sarung tangan. Tempat sampah juga ditutup, dan lokasi produksi terpisah dari rumah tinggal. "Kami sudah menerapkannya dan harus konsisten," kata pemilik produk Nyokelat ini.

Lebih lanjut ia mengungkapkan untuk pengembangan penjualan ekspor, saat ini ia masih mencari solusi untuk pengiriman sebab pengiriman produk makanan cokelatnya harus dalam suhu tertentu untuk menjaga kualitas produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement