Advertisement
Kemenhub Keluarkan Izin Bengkel Konversi Kendaraan BBM ke Tenaga Listrik

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatur konversi kendaraan BBM fosil ke kendaraan listrik oleh bengkel resmi yang telah berizin atau diberikan izin sesuai dengan ketentuan dalam PM No. 15/2022
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menjelaskan dengan adanya bengkel yang berizin, masyarakat dipermudah dan diperbolehkan untuk mengubah kendaraan berbahan bakar minyak/fosil ke baterai/listrik.
Advertisement
"Belum ada target spesifik soal izin dan konversi kendaraan. Selama ini kondisinya bengkel konversi kendaraan selain sepeda motor belum ada yang melakukan izin," ujarnya, Sabtu (17/9/2022).
Adapun secara lebih jelasnya, aturan konversi kendaraan listrik ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 15 Tahun 2022 tentang Konversi Kendaraan Bermotor Selain Sepeda Motor Dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Sebelumnya aturan konversi untuk sepeda motor sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No PM 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
PM 15 Tahun 2022 ini sudah diundangkan sejak 12 Agustus 2022, di dalamnya memuat 35 pasal yang mengatur tentang konversi kendaraan bermotor selain sepeda motor.
Untuk melakukan konversi, prosesnya tidak bisa dilakukan secara mandiri atau dilakukan sendiri, namun konversi dilakukan pada bengkel-bengkel modifikasi yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan. Bengkel konversi hanya bisa melakukan modifikasi berdasarkan permohonan pemilik kendaraan bermotor.
Lebih lanjut komponen konversi untuk kendaraan selain sepeda motor seperti tertuang dalam pasal 4, di antaranya; motor listrik, baterai, sistem baterai manajemen, penurun tegangan arus searah (DC to DC converter, sistem pengatur penggerak motor listrik (controller/inverter), inlet pengisian baterai, sistem elektrikal pendukung, dan komponen pendukung.
Meski sudah melakukan ubahan dari mobil BBM ke BEV (battery electric vehicles) di Bengkel Konversi yang tersertifikasi, langkah selanjutnya ialah melakukan pengujian untuk memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Permohonan ini diajukan melalui bengkel konversi yang ditujukan kepada Direktur Jenderal, permohonan ini wajib melampirkan dokumen seperti tertuang dalam pasal 10 ayat 2, di antaranya;
1. Salinan/fotokopi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor dan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
2. Hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia
3. Laporan Pengujian atau sertifikat baterai standar nasional Indonesia atau standar internasional
4. Diagram instalasi sistem penggerak motor listrik
5. Diagram kelistrikan
6. Sertifikat Bengkel Konversi
7. Gambar teknik, foto, dan/atau brosur setiap kendaraan bermotor selain sepeda motor yang telah dilakukan konversi;
8. Standar operasional prosedur pemasangan komponen konversi
Setelah melengkapi dokumen di atas maka akan mendapatkan surat pengantar pengujian untuk selanjutnya pemeriksaan kelaikan komponen konversi dan pengujian terhadap tipe fisik yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis meliputi balai pengelola tranportasi darat, pelaksanaan pengujian swasta yang terakreditasi, dan pelaksana pengujian berkala milik pemerintah DKI Jakarta atau kabupaten/kota yang terakreditasi.
Lebih lanjut nantinya akan mendapat Sertifikat Uji Tipe (SUT) konversi. SUT ini meruapakan dasar penerbitan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) Konversi
Unit pelaksana uji tipe yang melakukan pengujian menerbitkan resume uji paling lama lima hari sejak pelaksanaan uji selesai. Jika dinyatakan lulus uji, resume itu disampaikan kepada Direktur Jenderal.
Bukti lulus uji tipe konversi seperti tertuang dalam pasal 28, di antaranya;
a. keputusan Direktur Jenderal
b. SUT Konversi
c. Pengesahan instalasi sistem penggerak motor listrik
d. Resume uji
e. foto kendaraan bermotor
Untuk mengubah data kendaraan bermotor, seperti dijelaskan pada pasal 30 yakni harus memiliki SRUT. Sebab dokumen itu merupakan syarat untuk melakukan perubahan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang telah melakukan konversi. SRUT akan diberikan kepada pemilik kendaraan melalui penanggung jawab Bengkel Konversi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
Advertisement

Jadwal KA Prameks dari Stasiun Kutoarjo Purworejo, 19 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement