Advertisement
Neraca Perdagangan Surplus, Tembus Rp521 Triliun!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2022 mencatatkan surplus sebesar US$34,92 miliar atau Rp521,39 triliun.
Capaian tersebut melonjak sebesar 68,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada periode Januari hingga Agustus 2021, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$20,71 miliar.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Surplus pada periode Januari—Agustus 2022 ini pun mendekati capaian surplus keseluruhan tahun 2021 yang sebesar US$35,33 miliar, terutama disebabkan oleh lonjakan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global.
“Neraca perdagangan secara kumulatif mencatat surplus US$34,92 miliar atau tumbuh 68,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Kamis (15/9/2022).
Secara kumulatif, BPS mencatat neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar US$51,67 miliar, sementara neraca perdagangan migas mencatatkan defisit US$16,76 miliar.
BACA JUGA: Sindiran Pedas AHY ke Jokowi Soal BLT: Dulu Dihina, Sekarang?
Nilai ekspor pada Januari hingga Agustus 2022 mencapai US$194,60 miliar, meningkat 35,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Sejalan dengan itu, impor pada periode yang sama tercatat mencapai US$159,68 miliar, meningkat 29,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Adapun, pada Agustus 2022, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$5,67 miliar.
Total nilai ekspor pada periode tersebut mencapai US$27,91 miliar, sementara total nilai impor sebesar US$22,15 miliar.
Neraca perdagangan nonmigas pada Agustus 2022 mencatatkan surplus sebesar US$7,74 miliar, dengan komoditas penyumbang utama yaitu bahan bakar mineral (HS 27), besi dan baja (HS 72), lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15).
Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatatkan defisit sebesar US$1,98 miliar, dengan komoditas penyumbang utama, yaitu minyak mentah, hasil minyak, dan gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Digaji Rp172 Juta, Apa Tugas Kepala Otorita IKN dan Wakilnya?
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
- Jokowi dan Anies Baswedan Diduga Saling Sindir di Instagram
- Indonesia Tak Kena Resesi Seks! Angka Kelahiran Tembus 2,18 Persen
Advertisement

Prakiraan Cuaca DIY Rabu 2 Februari 2023, Malam Nanti Semua Berawan
Advertisement

Seru! Ini Detail Paket Wisata Pre-Tour & Post Tour yang Ditawarkan untuk Delegasi ATF 2023
Advertisement
Berita Populer
- 49 Siswa Madrasah Tewas Dalam Kecelakaan Kapal Terbalik di Pakistan
- Keluarga Mahasiswa UI Korban Kecelakaan Laporkan Polres Jaksel ke Ombudsman
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Hilal Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 23 Maret 2023
- Telkom dan Transjakarta Kolaborasi Kembangkan Sistem Teknologi Informasi
- 300 Karyawan OLX Indonesia Dikabarkan Kena PHK
- Bale Raos, Sembilan Belas Tahun Mengukir Karya
Advertisement
Advertisement