Advertisement
Kesal dengan Kasus Paspampres, Gibran: Bayangno, Aku Isin Banget!
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan perasaanya soal kasus aksi anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres terhadap sopir truk yang terjadi tak jauh dari rumahnya di Sumber, Solo.
Putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku sangat malu dengan kejadian tersebut.
Advertisement
Apalagi berdasarkan rekaman kamera CCTV di lokasi kejadian, Gibran menyebut aksi anggota Paspampres bernama Hari Misbah itu sangat kasar. Peristiwa itu terjadi di pertigaan Jl Ahmad Yani. Kendaraan Paspampres yang dinaiki pelaku melaju dari arah timur menuju Kelurahan Sumber, Selasa (9/8/2022).
“Kejadiannya di dekat rumah saya. Bayangno, aku isin banget,” kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (12/8/2022). Gibran mengaku telah mengamankan rekaman kamera CCTV tersebut sebagai bukti.
“Pokoknya sudah saya simpan. Kalau ngerti-ngerti hilang atau apa, saya sudah simpan,” jelasnya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (12/8/2022). Lebih lanjut, Gibran mengatakan meski anggota Paspampres yang melakukan aksi pukul kepada sopir truk di Solo itu sudah meminta maaf, baginya persoalan itu belum selesai.
Menurut Gibran, permintaan maaf anggota Paspampres itu dilakukan setelah kejadian itu viral di media sosial. Gibran sendiri baru tahu dan mendapat laporan pada Kamis (11/8/2022) padahal kejadian pemukulannya pada Selasa (9/8/2022).
“Bagi saya belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral. Kalau enggak viral mereka enggak mungkin minta maaf,” kata putra sulung Presiden Jokowi tersebut.
Ganti Rugi
Gibran menegaskan sudah menjadi tugasnya untuk melindungi warga. Korban aksi pukul anggota Paspampres itu bekerja di Kota Solo sebagai sopir. “Bapaknya merasa tertekan dan terintimidasi. Tugas saya untuk melindungi dia,” tegas Gibran.
Mengenai ganti rugi untuk korban, Gibran memastikan sudah ada yang mengurus. Ia berjanji akan melindungi sopir itu serta menjamin keamanannya. Sebelumnya, anggota Paspampres yang viral karena memukul sopir truk itu datang ke Balai Kota Solo, Jumat.
Anggota Paspampres bernama Hari Misbah itu, datang bersama seorang rekan kerjanya. Mereka langsung masuk ke ruang kerja Wali Kota Solo dan mengadakan pertemuan secara tertutup.
BACA JUGA: Mahfud Sebut Ferdy Sambo Menangis di Depan Kompolnas dan Mengaku Dizalimi
Kemudian mereka keluar untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di hadapan wartawan yang menunggu di luar. Saat hendak berbicara, Hari Misbah masih mengenakan masker putih.
Namun, Gibran yang berada di dekat pintu ruang kerjanya berjalan mendekati Hari dan langsung melepas masker putih itu dan membuangnya ke lantai. Tali masker itu sampai putus saking kerasnya tarikan Gibran.
Permintaan Maaf
“Saya mengakui saya salah atas perbuatan saya. Tidak akan mengulangi kesalahan saya. Saya minta maaf kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya karena perbuatan saya mungkin menyakiti hati dan keluarganya. Kepada warga Solo saya juga minta maaf. Terima Kasih,” kata Hari.
Sebelumnya, aksi anggota Paspampres pukul sopir di Solo menjadi viral setelah diunggah pengguna akun Twitter @txtdrberseragam, Kamis (11/10/2022) sekitar pukul 21.10 WIB. Tidak lama kemudian, Gibran melalui akun Twitter-nya @gibran_tweet langsung menanggapi. “Saya cari orangnya,” tulis Gibran.
Dugaan pemukulan oleh oknum anggota Paspampres itu dialami seorang sopir truk dan dua kernetnya di lampu merah pertigaan Manahan, Solo, Selasa (9/8/2022). Pantauan di Twitter, Jumat, unggahan yang viral mengenai cerita sopir yang dipukul anggota Paspampres itu sudah dihapus.
Anak korban yang mengungkap cerita itu memberikan klarifikasi bahwa masalah itu sudah diselesaikan dan SIM ayahnya yang sebelumnya diambil Paspampres sudah dikembalikan. Admin akun @txtdrberseragam yang memviralkan cerita itu menghapus unggahan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Junta Militer Myanmar Janji Bebaskan Ribuan Tahanan
- MK Putuskan Setiap Sekolah Wajib Ada Pelajaran Agama, Ini Respons Kemendikdasmen
- Penahanan Presiden Yoon Suk Yeol Dihalangi Paspampres
- DPRD Sumatra Barat Ingin Ada Perda untuk Memberantas LGBT
- MK Menegaskan Agama dan Kepercayaan Menjadi Syarat Sah Pernikahan
Advertisement
Tak Hanya Kurang Tenaga Fisioterapis, Dinkes Bantul Juga Kekurangan Petugas Gizi dan Psikolog Klinis
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Siapkan Pendanaan Simpan Pinjam Rp20 Triliun untuk UMKM, Ekonomi Kreatif hingga Pekerja Migran
- DPRD Sumatra Barat Ingin Ada Perda untuk Memberantas LGBT
- Penahanan Presiden Yoon Suk Yeol Dihalangi Paspampres
- UNRWA Bakal Hentikan Aktivitas Bantuan di Gaza dan Tepi Barat
- MK Putuskan Setiap Sekolah Wajib Ada Pelajaran Agama, Ini Respons Kemendikdasmen
- Junta Militer Myanmar Janji Bebaskan Ribuan Tahanan
- Menteri Meutya Hafid Minta Ibu-Ibu Jaga Keluarga Agar Tidak Terjerat Judi Online
Advertisement
Advertisement