Advertisement
Indonesia Bernafsu Produksi Jagung hingga 13 Ton per Hektar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah akan meningkatkan produksi jagung nasional yang saat ini 5 ton menjadi 10-13 ton per hektare (ha). Hal tersebut menyusul harga pangan global yang terus meroket, sementara harga jagung mencapai US$335 per ton atau Rp5.000 per kg.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas hari ini mengenai penguatan ekosistem pangan nasional.
Advertisement
“Pemerintah akan meningkatkan produksi nasional di daerah yang baru di Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara dan Kalimantan Utara dengan total luas lahan 141.000 hektar dan 86.000 hektar merupakan lahan baru,” ujar Airlangga dalam keterangan pers bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo, Senin (1/8/2022).
Menurut Ketum Partai Golkar itu, Indonesia mau tidak mau harus mencukupi kebutuhan jagung secara mandiri di tengah retriksi ekspor global yang tengah melanda.
“Kita ketahui China produksi besar tapi ekspor terbatas. Ekspor cukup besar adalah India tapi India bisa setop ekspor juga. Maka penting untuk mengekstensifikasi dengan saat ini per hektarnya 5 ton bisa ditingkatkan bisa jadi 10-13 ton per hektar,” ungkapnya.
Dia menuturkan upaya peningkatan produksi jagung adalah dengan ekstensifikasi dan mendorong Genetically Modified Organism (GMO) dan hibrida. Dari segi hibrida pemerintah sudah mendorong bibit unggul jagung yang bisa memproduksi antara 10,6-13,7 per hektar.
“Ada 14 varietas antara lain pertiwi 3N1, Witi, NK Perkasa, Singa, Bima, Dahsyat dan P36 dan yang lainnya. Hibrida ini berbasis hibrida nasional,” ujar Airlangga.
Adapun, produksi nasional sendiri, kata Airlangga, saat ini diperkirakan untuk kadar air 27 persen sampai akhir tahun bisa 25 juta ton atau dengan kadar air 14 persen bisa setara 18,6 juta ton. “Tentu kita memiliki cadangan jagung 3 juta ton,” ucapnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan bahwa untuk membantu petani, pemerintah tengah mengalokasikan Rp1.800 triliun hingga 2024. Hal itu agar petani bisa mengajukan kredit untuk pengadaan Alsintan atau alat dan mesin pertanian.
Dia menyampaikan kredit usaha rakyat dari Rp373 trililiun juga dinaikkan menjadi Rp460 triliun tahun depan. Dengan anggaran sebesar itu, menurutnya petani jagung bakal leluasa meningkatkan produksi jagung.
“Bapak presiden berharap dengan adanya ekstensifikasi, perluasan lahan baru maka meningkatkan produksi. Dan produksi ini bisa dipersiapkan sesuai demand dalam negeri dan demand dari negara lain,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jadi Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Ini Komitmen Budiman Sudjatmiko
- Kementerian Agama di Bawah Presiden Prabowo Kini Tidak Lagi Mengelola Jemaah Haji
- Prabowo Lantik Tujuh Penasehat Khusus Presiden, Ada Wiranto, Luhut, Terawan hingga Dudung Abudrachman
- Berikut Tujuh Utusan Khusus Presiden yang Dilantik Prabowo, Hari Ini
- Profil Romo HR Muhammad Syafii, Politisi Gerindra yang Dilantik Menjadi Wakil Menteri Agama di Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran
Advertisement
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Profil Veronika Tan, Wamen PPPA di Kabinet Prabowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kaji Ulang Kurikulum Merdeka, UN hingga PPDB
- Layangkan Surat ke PBB, Iran Tuding Amerika Serikat Terlibat Rencana Serangan Israel ke Negaranya
- Kemenkominfo Berubah Menjadi Kemenkomdigi, Meutya: Percepat Transformasi Digital
- Bantuan Kemanusiaan Masyarakat Indonesia untuk Palestina Tiba di Yordania
- Profil Romo HR Muhammad Syafii, Politisi Gerindra yang Dilantik Menjadi Wakil Menteri Agama di Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran
- Hari Ini, Prabowo Melantik Utusan Khusus Presiden, hingga Staf Khusus Presiden, Berikut Nama-namanya
Advertisement
Advertisement