Advertisement

ODGJ di Boyolali Capai 3.000 Orang

Jumali
Kamis, 28 Juli 2022 - 03:07 WIB
Jumali
ODGJ di Boyolali Capai 3.000 Orang Ilustrasi penderita gangguan jiwa. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten Boyolali mencatat saat ini ada 3.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tersebar di 22 kecamatan di kabupaten tersebut.

Pemkab Boyolali melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simo saat ini terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para ODGJ.

Advertisement

Sebagai rumah sakit rujukan ODGJ di Kabupaten Boyolali, RSUD Simo yang pada tahun 2021 memiliki lima tempat tidur untuk pasien ODGJ, kini telah memiliki 19 tempat tidur pasien ODGJ.

“Penanganan ODGJ di RSUD Simo ini sudah menunjukkan langkah-langkah pola penanganan yang semakin baik. Harapan kita dalam penanganan saudara-saudara kita, ODGJ ini hendaknya ke depan semakin baik dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi saudara-saudara kita, ODGJ di Kabupaten Boyolali,” ungkap Bupati Boyolali, M. Said Hidayat dikutip dari laman resmi Pemkab Boyolali, Rabu (27/7/2022).

Sementara itu, Direktur RSUD Simo, Ratmi Pungkasari mengatakan untuk lebih memberikan pengobatan secara maksimal kepada pasien ODGJ, pihaknya akan menyiapkan sebuah ruangan khusus agar para pasien ODGJ dapat bersosialisasi. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan.

“Dia (pasien ODGJ) juga butuh bersosialisasi, saya ingin punya ruang bebas buat mereka. Artinya, mereka yang sudah kondusif, yang tidak membahayakan untuk yang lain, mereka bisa saling komunikasi, bersosialisasi tidak selalu terkurung di kamar, mungkin kita sediakan musik, kita sediakan permainan dan mungkin itu bisa membantu kesembuhan,” katanya.

Hal senada juga dijelaskan oleh Dokter Spesialis Jiwa RSUD Simo, Ismail Salahudin. Menurut Ismail, pihaknya telah melakukan pendekatan home visit dengan mendatangi pasien ODGJ di rumah rumah. Dengan mengerahkan relawan yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Boyolali, dia memeriksa pasien ODGJ yang kemudian dirujuk ke RSUD Simo bila diperlukan penanganan lebih lanjut.

“Mereka dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan. Karena pengobatan adalah salah satu cara untuk membuat mereka bisa hidup dengan baik, untuk mereka bisa hidup dengan nyaman, sehingga dia bisa diterima di masyarakat,” jelasnya.

RSUD Simo tidak hanya menangani pasien rawat jalan maupun rawat inap dari Kabupaten Boyolali saja, rumah sakit juga menangani pasien dari luar Kabupaten Boyolali. Baik melalui BPJS maupun bantuan pendanaan dari Baznas, pasien ODGJ akan dirawat dan ditangani dengan pelayanan yang baik.

Ditambahkan oleh, kini pihaknya telah memiliki terapi elektrokonvulsif (ECT) atau terapi kejut listrik yang digunakan untuk perawatan pasien ODGJ didukung dengan psikoterapi dan pemberian obat secara rutin diharapkan pasien dapat segera sembuh.

“Kita sudah punya ECT dan ini merupakan salah satu salah satu alat untuk pelayanan untuk terapi pada orang dengan gangguan jiwa di samping terapi terapi yang lain di samping terapi obat maupun terapi psikoterapi,” jelasnya.

Terdapat empat kriteria ODGJ bisa dikatan sembuh. Empat kriteria tersebut yakni pasien sudah bisa melakukan fungsinya dengan baik. Seperti bekerja dan melakukan kegiatan sehari hari dengan normal. Kriteria kedua, bisa menggunkan waktu luang dengan baik dan normal. Kriteria yang ketiga yakni bisa merawat diri sendiri dalam hal kebersihan dan kerapian. Serta, kriteria yang keempat yakni dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement