Advertisement
BKKBN: Pemakaian Kontrasepsi Bisa Tekan Angka Stunting
![BKKBN: Pemakaian Kontrasepsi Bisa Tekan Angka Stunting](https://img.harianjogja.com/posts/2022/07/07/1105569/ab766aaa-5b1e-418a-99e6-81ce8d009679.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) secara hibrida di Medan, Sumatera Utara pada Kamis (7/7/2022).
Peringatan itu sejatinya menjadi momentum percepatan penurunan stunting. Melalui kontrasepsi yang tepat, BKKBN optimistis dapat menurunkan angka stunting di Indonesia dengan lebih cepat.
Advertisement
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menghadiri acara puncak Harganas tersebut menyebut target penurunan stunting pada 2024 harus tercapai. Target tersebut berupa penurunan stunting hingga angka 14%. Pada 2021 lalu, angka stunting Indonesia di angka 24,4%.
Jokowi mengapresiasi BKKBN yang telah berhasil menurunkan angka stunting. “Pada 2013 angkanya 37,2% lalu turun jadi 27,7%, dan turun lagi pada 2021 jadi 24,4% ini patut diapresiasi,” jelasnya, Kamis.
Mengenakan pakaian adat Batak, Jokowi juga turut berdialog dengan tenaga penyuluh lapangan BKKBN. “Tugas ibu-ibu [tenaga penyuluh] sangat vital dalam percepatan penurunan angka stunting, jadi harus giat dalam mensosialisasikan stunting dan penggunaan kontrasepsi untuk memberikan jarak kelahiran,” ujarnya.
Harganas yang juga dihadiri jajaran pejabat kementerian, gubernur, bupati dan walikota se Indonesia ini total dihadiri 105.000 orang secara hibrida. Tajuk kegiatan yang digunakan adalah Bebas Stunting, Ayo Cegah Stunting, Agra Keluarga Bebas Stunting.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyebut penggunaan kontrasepsi dapat mencegah kelahiran anak dengan potensi stunting lebih tinggi.
“Jika ada jeda kelahiran dengan kelahiran berikutnya, orang tua khususnya ibu dapat memulihkan kesehatan dan kebugaran tubuhnya dan dapat merawat anak lebih optimal,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
BACA JUGA: DIY Sukses Tekan Angka Stunting
Hasto menjelaskan penggunaan kontrasepsi yang tepat sudah terbukti menurunkan angka stunting. “Dari 2019 ada 27,7 persen kelahiran bayi dengan stunting, ada penurunan signifikan pada 2021 dengan hanya 24,4 persen bayi yang mengalami stunting,” ujarnya.
Dalam Harganas kali ini ini, jelas Hasto, juga dilakukan pemasangan akseptor serentak di seluruh Indonesia. “Kami lakukan pemasangan satu juta akseptor dan sudah terealisasi lebih dari target sebesar 1.294.882 pada hari ini,” katanya.
Inovasi dilakukan BKKBN, lanjut Hasto, dengan program grebek pascapersalinan di mana sang ibu direkomendasikan langsung menggunakan kontrasepsi. “Kalau sampai pasca bersalin tidak KB maka sangat sulit sekali menurunkan stunting," tuturnya.
Lingkungan Rumah
Selain kontrasepsi, Hasto menjelaskan lingkungan rumah juga jadi kunci penanganan stunting. “Untuk itu kami bikin sanitasi yang bersih dan sehat di lokasi Harganas sebagai langkah percontohan untuk penanganan stunting,” ujarnya.
“Kami ke Belawan dalam hal itu. Harapan saya jadi pemerintah bantu berikan stimulasi terus warga gotong royong saling dukung program ini. Jadi sudah diberikan sarana misal ada air bersih jadi dirawat sendiri, dibikinkan rumah dijaga biar gak kumuh, kebersihan dijaga sendiri,” ujar dia.
Lokasi tersebut juga jadi kunjungan kerja Presiden Jokowi dalam memperingati Harganas di Sumatera Utara. Jokowi dalam kunjungan tersebut disambut dengan tarian lokal Semarak Indonesiaku dari Kampung KB binaan Dinas Kebudayaan Kota Medan.
Wali Kota Medan yang turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Harganas juga menyatakan komitmennya untuk memerangi stunting dan menggencarkan penggunaan kontrasepsi.
"Penurunan stunting penting untuk menghindari dampak jangka panjang yang dapat merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak dan juga mempengaruhi perkembangan otak, sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal," kata Bobby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Kehabisan Bekal, Warga Sumut Nekat Curi Uang Infak Toilet Musala di Sragen
- Ribuan Orang di Pasar Jongke Berebut Foto dan Bingkisan Presiden Jokowi
- Gibran Minta Teguh Prakosa Berjejaring dengan Pemerintah Pusat dan Pengusaha
- Tepergok Curi Ponsel Marbot Masjib, Pemuda Karangmalang Sragen Ditangkap Warga
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
- Tito Karnavian Optimistis Indonesia Jadi Negara dengan Ekonomia Dominan di Dunia
- Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat, Jumlah Perjalanan Bakal Ditambah Jadi 62 Perjalanan
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Penuhi Panggilan KPK
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- Sepanjang Tahun Ini, Transaksi Anak-Anak ke Situs Judi Online Tembus Rp3 Miliar
Advertisement
Advertisement