Dipandang Diskriminatif, Nama Penyakit Cacar Monyet Bakal Diganti

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mempertimbangkan mengganti nama virus cacar monyet untuk meminimalkan stigma, menyusul adanya lebih dari 30 ilmuwan internasional mengatakan label cacar monyet itu diskriminatif.
Saat ini, WHO dikabarkan sedang berkonsultasi dengan para ahli di orthopoxviruses untuk mengganti nama cacar monyet dengan nama yang lebih tepat, kata seorang juru bicara dilansir dari Gulf News.
Lebih dari 30 ilmuwan internasional mengatakan pekan lalu bahwa label cacar monyet itu diskriminatif dan menstigmatisasi, dan ada kebutuhan "mendesak" untuk mengganti namanya. Nama saat ini tidak sesuai dengan pedoman WHO yang merekomendasikan untuk menghindari wilayah geografis dan nama hewan, kata seorang juru bicara.
Usulan tersebut menggemakan kontroversi serupa yang meletus ketika WHO bergerak cepat untuk mengganti nama SARS-CoV-2. Sumber hewan cacar monyet yang sebenarnya, yang telah ditemukan di berbagai mamalia, masih belum diketahui.
"Dalam konteks wabah global saat ini, referensi lanjutan, dan nomenklatur virus ini menjadi orang Afrika tidak hanya tidak akurat tetapi juga diskriminatif dan menstigmatisasi," kata kelompok ilmuwan itu dalam sebuah surat online.
Cacar monyet saat ini telah menginfeksi hampir 1.300 orang di lebih dari dua lusin negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Buntut Istri Flexing! PPATK Akan Periksa Harta Pejabat Setneg Esha Rahmansah
- Soal Pengganti Zainudin Amali Sebagai Menpora, Presiden Jokowi Inginkan Sosok Muda
- Sopir Ngantuk Jadi Penyebab Kecelakaan yang Membuat Syabda Meninggal
- Ibu Syabda Perkasa Juga Meninggal Dunia Karena Kecelakaan
Advertisement

Misteri Korban Mutilasi di Sleman: Pagi Kerja, Malam Dicari Ayahnya
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Belum Damai, Vladimir Putin Mendadak Muncul di Ukraina
- Gagal Dibeli Menhan Prabowo, Jet Tempur F-16 Buatan AS Tetap Laris Manis
- 123,8 juta Orang Bakal Mudik, Atur Waktu Mudik agar Tak Terjadi Penumpukan
- Kaki Korban Mutilasi Ditemukan di Sungai
- Jadwal Pemadaman Listrik, Senin 20 Maret 2023: Wates dan Wonosari Kena Giliran
- Pebulu Tangkis Syabda Perkasa Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan di Tol Pemalang
- Simak! Ini Perkiraan Harga Tiket Mudik 2023 Via Pesawat, Bus dan Kereta
Advertisement