Advertisement
Dipandang Diskriminatif, Nama Penyakit Cacar Monyet Bakal Diganti

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mempertimbangkan mengganti nama virus cacar monyet untuk meminimalkan stigma, menyusul adanya lebih dari 30 ilmuwan internasional mengatakan label cacar monyet itu diskriminatif.
Saat ini, WHO dikabarkan sedang berkonsultasi dengan para ahli di orthopoxviruses untuk mengganti nama cacar monyet dengan nama yang lebih tepat, kata seorang juru bicara dilansir dari Gulf News.
Advertisement
Lebih dari 30 ilmuwan internasional mengatakan pekan lalu bahwa label cacar monyet itu diskriminatif dan menstigmatisasi, dan ada kebutuhan "mendesak" untuk mengganti namanya. Nama saat ini tidak sesuai dengan pedoman WHO yang merekomendasikan untuk menghindari wilayah geografis dan nama hewan, kata seorang juru bicara.
Usulan tersebut menggemakan kontroversi serupa yang meletus ketika WHO bergerak cepat untuk mengganti nama SARS-CoV-2. Sumber hewan cacar monyet yang sebenarnya, yang telah ditemukan di berbagai mamalia, masih belum diketahui.
"Dalam konteks wabah global saat ini, referensi lanjutan, dan nomenklatur virus ini menjadi orang Afrika tidak hanya tidak akurat tetapi juga diskriminatif dan menstigmatisasi," kata kelompok ilmuwan itu dalam sebuah surat online.
Cacar monyet saat ini telah menginfeksi hampir 1.300 orang di lebih dari dua lusin negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement