Advertisement
Hancurkan Gudang Rudal Bantuan AS, Serangan Rusia Tewaskan 150 Tentara Ukraina

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pasukan Rusia terus menyerang fasilitas militer strategis milik militer Ukraina.
Akhir pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa rudal laut jarak jauh "Kaliber" presisi tinggi di wilayah pemukiman Chortkiv, wilayah Ternopil, menghancurkan gudang besar sistem persenjataan yang dikirim negara barat.
Advertisement
Persenjataan yang hancur antara lain rudal anti-tank sistem rudal anti-pesawat portabel dan peluru artileri untuk sistem senjata yang dipasok ke rezim Kiev dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Adapun selama sehari terakhir, rudal berbasis udara presisi tinggi menghantam dua pos komando dan 15 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer Angkatan Bersenjata Ukraina.
Serangan itu menghancurkan peluncur sistem rudal anti-pesawat Buk-M1 di dekat desa Barvenkovo di wilayah Kharkiv, stasiun radar kontrol wilayah udara di wilayah Slavyansk di Donetsk, radar untuk mendeteksi dan melacak target sistem rudal anti-pesawat S-300 di wilayah Krivoy Rog, serta 2 baterai sistem peluncuran roket ganda di distrik Zvanovka di Luhansk dan Donetsk.
Sementara itu, penerbangan taktis militer Rusia menghantam 3 pos komando dan 25 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer. Akibat serangan udara, lebih dari 150 nasionalis, 6 tank, 5 artileri lapangan, dan 10 kendaraan khusus hancur.
Pesawat tempur Rusia juga menembak jatuh dua pesawat Su-25 Ukraina di wilayah Raygorodok dan Cherkasskoye di Republik Rakyat Donetsk.
Sedangkan sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh satu pesawat Su-25 Angkatan Udara Ukraina di daerah Dolgenkoye di wilayah Kharkiv, termasuk delapan kendaraan udara tak berawak Ukraina.
“2 rudal balistik Tochka-U Ukraina dan tiga peluncur roket dari sistem roket peluncuran ganda Uragan dicegat di atas pemukiman Kakhovka dan Chernobaevka, wilayah Kherson, di distrik Dolgenkie, Sinichino, wilayah Kharkiv, dan Popasnaya, Luhansk Republik Rakyat,” tulis laporan pihak Rusia.
Pasukan roket dan artileri menghantam 248 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer Angkatan Bersenjata Ukraina, 21 pos komando, serta 37 posisi tembak unit artileri Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Akibat serangan itu, lebih dari 320 nasionalis, lima kendaraan lapis baja, enam artileri lapangan dan mortir, 15 kendaraan khusus dan 5 gudang amunisi dan bahan bakar dihancurkan.”
Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 201 pesawat, 130 helikopter, 1.188 kendaraan udara tak berawak, 338 sistem rudal anti-pesawat, 3.514 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 508 instalasi sistem roket peluncuran ganda, 1.870 artileri lapangan senjata dan mortir, serta 3.570 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement