Advertisement
22 Negara Batasi Ekspor Pangan, Indonesia Harus Mandiri

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kemandirian pangan harus menjadi prioritas di tengah krisis pangan dan pembatasan ekspor pangan oleh sejumlah negara.
Presiden mengungkapkan sejumlah negara sudah mulai membatasi ekspor pangan sehingga kemandirian pangan menjadi hal yang sangat penting bagi Indonesia.
Advertisement
“Dari tiga negara yang sudah setop ekspor pangan, sekarang sudah menjadi 22 negara. Sehingga, sekali lagi, kemandirian pangan ini sangat penting,” katanya dalam sambutannya saat menghadiri Perayaan 50 Tahun HIPMI Tahun 2022, Jumat (10/06/2022), dikutip dari laman resminya.
Tak hanya itu, ia memastikan ke depan, semua negara akan menghadapi persoalan lebih besar yakni perubahan iklim yang akan berujung pada krisis pangan.
“Tapi hati-hati di luar itu, kenaikan-kenaikan yang perlu kita waspadai urusan gandum, urusan jagung, urusan kedelai yang naik kurang lebih 30-an persen, nanti imbasnya ke mana-mana. Gandum, karena penghasil gandum 30-40 persen Ukraina dan Rusia sekarang ini bermasalah, gandum seluruh dunia harganya naik, dan kita nanti di sini ada mie, di sini ada roti, semuanya berasal dari gandum,” ujarnya.
Sementara untuk jagung, Presiden menyampaikan bahwa tujuh tahun yang lalu Indonesia masih mengimpor 3,5 juta ton jagung. Tetapi, ia menyebut data terakhir pada kuartal I/2022 menunjukkan penurunan impor menjadi 800.000 ton.
“Artinya turun sangat drastis. Tapi masih ada 800.000 tadi harus diselesaikan, siapa pun yang memiliki lahan, harus tanam jagung agar enggak impor lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan saat ini terdapat 10 negara yang melakukan pembatasan ekspor pangan dan pupuk di tengah krisis akibat perang Rusia dan Ukraina. Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan bahwa sejumlah negara melakukan pembatasan pangan dan pupuk.
Berdasarkan rilis yang dipaparkan, terdapat enam negara yang membatasi ekspor pangan dan empat negara yang juga membatasi ekspor pupuk.
“Terdapat sepuluh negara yang saat ini melakukan pembatasan ekspor pangan dan pupuk selama krisis Ukraina Rusia. Enam negara membatasi ekspor pangan dan empat negara juga membatasi pupuk,” papar Margo dalam rilis BPS, Kamis (2/6/2022).
Enam negara yang melakukan pembatasan ekspor pangan yakni Ukraina, Turki, Argentina, Mesir, India, dan Malaysia. Empat negara lainnya yang turut melakukan pembatasan ekspor pupuk adalah Rusia, China, Vietnam, dan Kirgistan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kementrans Berjanji Tuntaskan Penerbitan SHM 129.553 Bidang Lahan Transmigran
- Presiden Prabowo Subianto Sebut Wisma Danantara Indonesia sebagai Rumah Besar Investasi
- Bobby Nasution Siap Diperiksa Terkait Korupsi di Dinas PUPR Sumut, Begini Respons KPK
- Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
- Daftar Perombakan Direksi Garuda Indonesia: Mawardi Yahya Jadi Komisaris
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
Advertisement
Advertisement