Advertisement
Waspada! Tanda-Tanda Infeksi Cacar Monyet yang Mesti Diperhatikan
Ilustrasi tangan seseorang terinfeksi virus cacar monyet atau Monkeypox - BBC
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kasus cacar monyet muncul di seluruh dunia, yang meningkatkan kekhawatiran munculnya pandemi baru.
Para peneliti menyebutkan kasus saat ini sedikit berbeda dari yang dilaporkan secara historis.
Advertisement
Dilansir dari Express UK, perbedaan utama dalam wabah saat ini adalah ruam muncul di area genital dan anus, bukan di wajah atau badan. Dari alat kelamin, bisa berpindah ke lengan dan telapak tangan, dan terkadang wajah, termasuk mulut.
Awalnya terlihat seperti bisul atau infeksi staph, kemudian terlihat seperti herpes atau borok sifilis. Selanjutnya, bahkan menyerupai cacar air.
Seperti namanya, penyakit ini biasanya muncul dengan tanda ruam eksternal yang dikenal sebagai "cacar". Tetapi ruam bukanlah tanda pertama yang dialami kebanyakan orang sejak awal infeksi mereka.
Cacar monyet biasanya dimulai dengan gejala yang lebih mirip dengan virus di udara seperti Covid, termasuk:
- Suhu tinggi (28C+)
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Kelenjar bengkak
- Menggigil dan kedinginan
- Kelelahan
Cacar monyet biasanya tidak memerlukan pengobatan, biasanya penderita diisolasi selama penyembuhan. Penyakit ini menyebar melalui cairan tubuh, termasuk cairan dari cacar yang pecah, darah dan lendir.
Infeksi ringan akan mereda setelah beberapa minggu tanpa pengobatan, tetapi kasus yang parah memerlukan intervensi. Cacar monyet bisa memicu lesi dan menyebabkan sebagian besar kulit rontok.
Gejala tergantung pada beberapa faktor termasuk usia, komorbiditas dan kondisi mendasar lainnya. Selain vaksin, sekitar 85 persen infeksi tidak ada pengobatan untuk cacar monyet.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, atau menghirup tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi. Status vaksinasi sebelumnya, status kesehatan, penyakit yang mendasari, dan komorbiditas semuanya dapat memengaruhi pencegahan gejala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kabut Asap Beracun Selimuti Hanoi, Udara Terburuk Kedua Dunia
- Ratusan Buku Louvre Rusak Akibat Kebocoran Pipa Pascaperampokan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
Advertisement
Rekayasa Lalin Kotabaru Diputuskan Akhir Pekan, Ini Agendanya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tambah 8 Emas, Indonesia Pertahankan Posisi Ketiga SEA Games
- Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Jumat 12 Desember 2025
- DPRD DIY Setujui Raperda Riset Daerah dan DIY Layak Anak
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Jumat 12 Desember 2025
- Mi Chat Jadi Senjata Baru Xiaomi Tantang ChatGPT dan Gemini
- Penataan Wisata Nataru Bantul Difokuskan di Parangtritis
- WhatsApp Business Hadirkan Fitur Detail Rekening untuk UMKM
Advertisement
Advertisement




