Advertisement
Waspada! Tanda-Tanda Infeksi Cacar Monyet yang Mesti Diperhatikan
![Waspada! Tanda-Tanda Infeksi Cacar Monyet yang Mesti Diperhatikan](https://img.harianjogja.com/posts/2022/06/07/1102905/cacar-monyet-monkeypox.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kasus cacar monyet muncul di seluruh dunia, yang meningkatkan kekhawatiran munculnya pandemi baru.
Para peneliti menyebutkan kasus saat ini sedikit berbeda dari yang dilaporkan secara historis.
Advertisement
Dilansir dari Express UK, perbedaan utama dalam wabah saat ini adalah ruam muncul di area genital dan anus, bukan di wajah atau badan. Dari alat kelamin, bisa berpindah ke lengan dan telapak tangan, dan terkadang wajah, termasuk mulut.
Awalnya terlihat seperti bisul atau infeksi staph, kemudian terlihat seperti herpes atau borok sifilis. Selanjutnya, bahkan menyerupai cacar air.
Seperti namanya, penyakit ini biasanya muncul dengan tanda ruam eksternal yang dikenal sebagai "cacar". Tetapi ruam bukanlah tanda pertama yang dialami kebanyakan orang sejak awal infeksi mereka.
Cacar monyet biasanya dimulai dengan gejala yang lebih mirip dengan virus di udara seperti Covid, termasuk:
- Suhu tinggi (28C+)
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Kelenjar bengkak
- Menggigil dan kedinginan
- Kelelahan
Cacar monyet biasanya tidak memerlukan pengobatan, biasanya penderita diisolasi selama penyembuhan. Penyakit ini menyebar melalui cairan tubuh, termasuk cairan dari cacar yang pecah, darah dan lendir.
Infeksi ringan akan mereda setelah beberapa minggu tanpa pengobatan, tetapi kasus yang parah memerlukan intervensi. Cacar monyet bisa memicu lesi dan menyebabkan sebagian besar kulit rontok.
Gejala tergantung pada beberapa faktor termasuk usia, komorbiditas dan kondisi mendasar lainnya. Selain vaksin, sekitar 85 persen infeksi tidak ada pengobatan untuk cacar monyet.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, atau menghirup tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi. Status vaksinasi sebelumnya, status kesehatan, penyakit yang mendasari, dan komorbiditas semuanya dapat memengaruhi pencegahan gejala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182760/klithih-kekerasan-jalanan-freepik.jpg)
Klitih Terjadi di Jalan Kretek-Siluk Bantul hingga Korban Patah Tulang, Ini Penjelasan Polisi
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Gudang Barang Impor Ilegal di Jakarta Utara Digerebek, Total Nilai Barang Capai Rp40 Miliar
- Bawaslu Temukan Ribuan Petugas Pantarlih Terindikasi Anggota Tim Kampanye
- Giliran Bandara di Prancis Ditutup akibat Ancaman Bom Jelang Pembukaan Olimpiade
- Menipu Pejabat di Lingkungan Pemkab, Pegawai Gadungan KPK Ditangkap
- Ratusan Ribu Remaja Indonesia Terlibat Judi Online dengan Transaksi Rp282 Miliar
- Bediding Disebut Berkaitan dengan Fenomena Aphelion
- Upacara Kemerdekaan Indonesia di IKN Pemerintah Telah Siapkan Plaza Seremoni
Advertisement
Advertisement