Advertisement
LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan 3,5 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mempertahankan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah Bank Umum sebesar 3,5 persen dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar 6 persen. Hal ini diputuskan dalam Rapat Dewan Komisioner.
Sementara untuk tingkat bunga penjaminan simpanan valuta asing Bank Umum juga dipertahankan sebesar 0,25 persen. Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan, keputusan ini memperhatikan perkembangan perekonomian yang ada. Selain itu, keputusan ini juga sebagai upaya pemulihan dan sinergitas kebijakan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional,
Advertisement
"Dengan demikian tingkat bunga penjaminan tersebut akan berlaku mulai 28 Mei 2022 sampai dengan 30 September 2022," kata Purbaya dalam dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Dalam Peraturan LPS Nomor 1 tahun 2018, LPS secara reguler menetapkan tingkat bunga penjaminan sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Penetapan ini berlangsung pada Januari, Mei, dan September. Namun apabila kondisi mengharuskan, perubahan tingkat bunga penjaminan dimungkinkan berubah di luar periode tersebut.
"LPS dinamis dan adaptif terhadap perubahan yang ada," katanya.
Dalam ketentuan LPS, apabila suku bunga simpanan yang dijanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan berada di atas tingkat bunga penjaminan yang berlaku, maka simpanan nasabah tersebut tidak bisa dijamin dalam kriteria program penjaminan LPS. Sehingga bank diimbau untuk transparan dan menginformasikan tingkat bunga penjaminan ini pada nasabah.
"LPS mengimbau perbankan tetap memperhatikan ketentuan tingkat bunga penjamin simpanan dalam menghimpun dana," kata Purbaya.
Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan, Lana Soelistianingsih, mengatakan, ada tiga persyaratan simpanan dijamin LPS.
"Tercatat di perbankan, tidak melebihi tingkat bunga penjaminan, dan tidak terkait dengan bank gagal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement

Bawaslu Kulonprogo Nilai Perlu Ada Tambahan Pengawas Kalurahan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
- Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspada Cuaca Ekstrem
Advertisement
Advertisement