Advertisement
Apindo Sebut Banjir Rob Tanjung Emas Masalah Besar Dunia Usaha
Foto udara sejumlah warga yang didominasi pekerja menembus banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut, sementara itu personel dari Basarnas, TNI-Polri dan relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi para pekerja maupun warga. - Antara/Aji Styawan.
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG – Banjir rob yang melanda kawasan Tanjung Emas serta pesisir utara Jawa Tengah menjadi perhatian khusus bagi kalangan pengusaha. Pasalnya, aktivitas industri di kawasan tersebut terpaksa mandek akibat bencana yang terjadi.
“Ini masalah besar bagi dunia usaha. Pabrik-pabrik di sekitarnya lumpuh total. Untuk recover perlu waktu lama,” jelas Ketua Umum DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah, Frans Kongi, dikutip Selasa (24/5/2022).
Advertisement
Frans mengatakan bencana banjir itu cukup menghambat proses produksi. Pasalnya, pabrik-pabrik di wilayah pesisir utara Jawa Tengah ikut terendam rob. “Proses produksi lumpuh, perusahaan mengalami kerugian yang banyak,” jelasnya kepada Bisnis.
Tak cuma itu, bencana banjir juga otomatis menghentikan kegiatan ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Emas.“Impor-ekspor terganggu. Bahan baku untuk keperluan industri Jawa Tengah terhambat. Begitupun ekspor melalui Tanjung Emas,” jelas Frans melalui sambungan telepon.
Kalangan pengusaha sangat menyayangkan atas terjadinya bencana tersebut. Pasalnya, kelompok pengusaha ikut ketiban rugi yang berlipat-lipat. Dari penurunan produksi hingga terganggunya aktivitas ekspor impor. Padahal, menurut Frans, saat ini sektor manufaktur di Jawa Tengah telah memasuki momentum pemulihan.
“Dunia usaha sudah mulai bangkit. Sayang, musibah ini pasti mengganggu dunia usaha. Baik produksi maupun impor-ekspor. Pemerintah diharapkan segera menanggulangi untuk mengurangi kerugian dunia usaha,” ucap Frans.
-min.jpg)
Sebelumnya, banjir di kawasan Tanjung Emas Semarang dilaporkan terjadi akibat jebolnya tanggul penahan air laut di Kawasan Industri Lamicitra. “Diakibatkan rob yang besar sehingga tanggul penahan air laut di Kawasan Lamicitra tidak mampu menahan air laut yang cukup besar,” jelas Kepala Bidang Penanganan Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Dikki Rulli Perkasa.
Dikki menyebut seluruh aktivitas industri di wilayah yang terdampak banjir rob telah dihentikan. Pekerja yang bertugas juga telah dipulangkan. Hingga Senin (23/5/2022) malam, proses evakuasi warga masih terus dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah bersama tim gabungan.
Sementara itu, banjir rob tak hanya dilaporkan terjadi di kawasan Tanjung Emas. Bencana juga terjadi di Terminal Terboyo Semarang hingga Kecamatan Sayung, Demak. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengingatkan kepala daerah di wilayah pesisir utara Jawa Tengah untuk bersiaga mengantisipasi bencana serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- APP Gandeng Gama Multi Group UGM Kembangkan Hunian Mahasiswa
- Kemendukbangga-BKKBN Ajak Gen Z Lawan Bullying lewat Gen Z Fest
- Hadapi Libur Nataru di DIY, Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Jumat 19 Desember 2025
- Rembugan Bahas Pendaftaran Tanah, Tingkatkan Kapasitas ASN
- Menteri Nusron Jadikan Reforma Agraria Solusi Penguasaan Tanah Adil
- Jadwal Lengkap KRL Solo-Jogja Jumat 19 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




