Advertisement
Dunkin Donuts Dikabarkan Bakal Jual Aset untuk Bayar THR

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan terus mencari jalan keluar dari persoalan yang membelit pekerja PT Dunkindo Lestari (Dunkin Donuts) karena Tunjangan Hari Raya (THR) sudah menunggak hingga dua tahun.
Direktur Kelembagaan dan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial Kemenaker C. Heru Widianto menyampaikan bahwa sudah melakukan mitigasi dengan mengonfirmasi kepada pihak Dunkin Donuts.
Advertisement
“Kita sudah komunikasi lewat telepon, karena sifatnya kami melakukan mitigasi terhadap hubungan industrial, jadi kami memitigasi terlebih dahulu, justifikasinya nanti sama tim pengawas,” ungkap Heru, Rabu (18/5/2022).
Hasil dari obrolan panjang di telepon bersama pihak Dunkin Donuts, Heru mengatakan bahwa Dunkin Donuts berjanji akan membayarkan hak bagi pekerja, tetapi keuangan perusahaan masih belum stabil. Persoalannya, meski ekonomi Indonesia dikatakan sudah tumbuh, hotel, restoran, dan kafe (horeka) masih terpuruk akibat pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), melihat kondisi awal 2021 yang mana Covid-19 belum ada penangkalnya, sektor akomodasi dan makan minum anjlok pertumbuhannya pada kuartal I/2021 menuju -7,26 persen yoy.
Tahun ini, secara keseluruhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 berhasil tumbuh sebesar 5,01 persen year-on-year (yoy). Sektor akomodasi dan makan minum berhasil tumbuh 6,56 persen yoy, namun masih terpuruk dan berusaha untuk bangkit.
Lebih lanjut, Heru menjelaskan Dunkin Donuts menunjukkan niatan baik untuk segera membayarkan kewajibannya terhadap pekerja dengan berbagai cara, salah satunya menjual aset perusahaan.
“Dari obrolan panjang dengan mereka, saya meminta kepada mereka untuk membuat surat yang menyatakan bahwa akan segera membayar paket THR untuk diberikan ke 35 orang ini. Mereka akan segera bayar as soon as possible, mereka lagi menjual aset propertinya,” ungkap heru.
BACA JUGA: Mengenal Pangan Lokal untuk Kesehatan
Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) yang menaungi Serikat Pekerja PT Dunkindo Lestari (SP Kintari) sebelumnya melayangkan surat kepada Kemenaker terkait hal tersebut.
Presiden Aspek Mirah Sumirat menyampaikan sebanyak 35 orang pengurus dan anggota SP Kintari yang berstatus pekerja tetap atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) telah diperlakukan sewenang-wenang oleh Dunkin Donuts.
“THR tahun 2020 yang seharusnya diterima oleh pekerja maksimal tujuh hari sebelum datangnya Hari Raya Idul Fitri tahun 2020, telah ditunda secara sepihak dan baru dibayarkan pada bulan Maret 2021,” tulis Aspek dalam keterangan tertulis, Rabu (18/5/2022). Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemenaker Yuli Adiratna menyampaikan pihaknya akan mulai menurunkan tim pengawas untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement