Advertisement
Epidemiolog: Kasus Covid-19 Baru Terlihat Sebulan Setelah Lebaran

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2022 baru terlihat sekitar satu bulan mendatang.
"Untuk mengetahui kasus Covid-19, efek dari Lebaran, sekitar sebulan lah rata-rata, namun ini juga bergantung seberapa baik deteksi karena kembali, apapun itu bergantung pada kemampuan deteksi," kata Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman saat dihubungi di Jakarta, Jumat (6/5/2022).
Advertisement
Perkiraan waktu tersebut, kata Dicky, adalah paling ideal mengingat pemerintah juga mewajibkan pemudik untuk memperoleh vaksinasi penguat sebelum melakukan aktivitas mudik Idulfitri 1443 Hijriah ini untuk mencegah gelombang kasus, meski tidak diketahui pasti bagaimana kepatuhan pemudik pada ketentuan itu.
"Permasalahannya adalah kita tidak tahu seberapa banyak pemudik yang mendapatkan booster. Namun setidaknya masih dalam durasi efektif dari dua dosis vaksinasi, yang artinya masih berada di bawah tujuh bulan pasca suntikan kedua," ucapnya.
Baca juga: Pengunjung Teras Malioboro Capai 25.000 Orang, Diprediksi Terus Naik
Meski demikian, Dicky membenarkan vaksinasi bukan menjadi satu-satunya faktor amannya perjalanan mudik lebaran 2022 ini dari ancaman Covid-19, namun juga ada pengaruh ventilasi dan sirkulasi udara, serta tingkat kerumunan.
Dicky menyebutkan meski hanya ada 10-20 persen orang yang terinfeksi Covid-19, berpotensi jadi pembawa virus ini dan menularkannya, terlebih momen mudik dan balik, adalah waktu di mana kerumunan orang akan bergerak bersamaan.
"Nah efektifitas penularan dalam arus ramai seperti ini bergantung pada seberapa banyak orang yang mendapat vaksinasi, tidak perlu 100 persen sekitar 70 atau 60 persen relatif akan menjadi barrier, terlebih jika sudah 100 persen. Karenanya kita semua berharap vaksinasi yang dilakukan beberapa waktu belakangan tidak akan sampai memberi efek negatif pada perkembangan penanganan Covid-19," ucapnya.
Jasa Marga mencatat sebanyak 1,7 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju tiga arah, yaitu Timur seperti Trans Jawa dan Bandung, Barat (Merak), dan Selatan (Puncak) dalam arus mudik Lebaran 2022.
Angka ini naik 9,5 persen jika dibandingkan dengan Lebaran 2019, sebelum pandemi. Jika dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode November 2021 yang merupakan lalu lintas tertinggi saat pandemi, 1,7 juta kendaraan yang melintas di periode mudik tahun ini naik 18,6 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 4 Pulau yang Disengketakan Resmi Milik Aceh, Bobby Nasution Minta Masyarakat Tidak Terhasut
- Perpusnas Merilis Sembilan Buku Bertema Kearifan Lokal untuk Warisan Masa Depan
- Fasilitas Cadangan Peringatan Dini Tsunami Sangat Penting, Ini Kata BNPB
- Pesawat Saudi Airlines yang Terima Ancaman Bom Mengangkut Jemaah Haji Indonesia
- Dua Pulau Tanpa Nama Dekat Resort Mewah Pulau Bawah Anambas Dijual Melalui Website
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 18 Juni 2025, Pencairan BSU, PHK di Sleman, hingga SPMB
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- WNI di Iran, Israel Tetap Aman di Tengah Eskalasi Konflik
- Hari Ini, Harga Emas Antam di Pegadaian Tembus Rp2.024.000 untuk Ukuran 1 Gram
- Dukung Program 3 Juta Rumah, Danantara Minta Himbara Kucurkan Rp130 Triliun
- Rupiah Hari Ini, Dibuka di Level Rp16.301 per Dolar AS
- 24 Orang Tewas, 370 Rudal Iran Hujani Israel Selama Operasi Rising Lion
- KPK Usut Komunikasi Pembelian Lahan untuk JTTS di Lampung
- Apabila Terjadi Perang Dunia III, Indonesia Masuk Dalam Daftar Negara Aman
Advertisement
Advertisement