Advertisement
Fantastis! Segini Biaya yang Dibutuhkan Ukraina untuk Pulih dari Invasi Rusia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Invasi Rusia memberikan dampak besar bagi ekonomi Ukraina. Bahkan negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky ini membutuhkan tidak sedikit biaya untuk memulihkan negaranya dari dampak perang dengan Rusia.
Dilansir New York Times, Sabtu (23/4) Zelenzky mengungkapkan kepada kepada World Bank bahwa Ukraina membutuhkan sekitar US$7 miliar atau Rp101 triliun per bulan hingga ratusan miliar dolar untuk memulihkan Ukraina.
Advertisement
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, Zelensky mengatakan, pasukan Rusia telah menghancurkan atau merusak puluhan ribu rumah dan lebih dari 1.100 institusi pendidikan, serta rumah sakit dan bisnis. Analisis awal, sang Presiden menemukan bahwa Ukraina telah menderita kerugian US$550 miliar.
Zelenzky pun meminta dukungan kepada World Bank dan para pemimpin di luar negeri terkait hal tersebut. Tidak hanya secara finansial, dia juga meminta negara lain untuk memberikan dukungan kepada Ukraina dalam perang tersebut.
"Bersama-sama kita dapat menerapkan solusi yang tidak hanya akan menghentikan niat agresif Rusia, tidak hanya mendukung Ukraina dalam perang ini, tetapi juga secara tak terelakkan menunjukkan semua potensi agresor dunia yang menciptakan masalah bagi negara lain, negara lain, berarti menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri,” kata Zelensky.
Dia menegaskan jika tindakan agresif Rusia tidak segera dihentikan, maka akan ada jutaan orang di dunia yang akan berulang kal menderita akibat tindakan agresif masing-masing negara yang mengikuti langkah Rusia.
Zelensky kemudian mengungkapkan lima langkah diperlukan untuk menghentikan Rusia yakni mengeluarkan Rusia dari semua lembaga keuangan internasional, menciptakan pajak khusus untuk perang, memblokir aset dari "elit Rusia," dan persiapan nasional di seluruh dunia untuk kemungkinan pemutusan total hubungan apa pun dengan Rusia.
BACA JUGA: Geliat Mudik Mulai Terlihat, Jogja Termasuk Kota yang Banyak Dituju
“Tidak seorang pun harus bergantung pada suasana politik kepemimpinan negara ini. Jika dunia siap untuk mengisolasi Rusia sepenuhnya, kepemimpinan Rusia akan memiliki motif untuk menghindari perang apa pun," ujarnya.
Amerika Serikat dan beberapa negara di dunia mungkin telah menerapkan apa yang diungkapkan Zelenzky. Mereka mengucilkan Rusia dari ekonomi dunia melalui sanksi dan metode lainnya.
Namun, tampaknya Amerika Serikat dan beberapa negara tengah mempertimbangkan apakah keberhasilan mereka dalam mengisolasi Rusia dapat mendorong Presiden Vladimir Putin untuk mengambil tindakan yang lebih provokatif.
Kekhawatiran tersebut tumbuh ketika Rusia baru-baru ini meluncurkan uji coba rudal balistik antar benua baru, yang menurut Putin merupakan peringatan bagi mereka di Barat yang mencoba mengancam negaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
- Banjir Demak, Selat Muria Dipastikan Tidak Akan Muncul Lagi
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Dishub DKI Jakarta Anggarkan Moge Listrik Rp6,3 Miliar untuk Kawal Gubernur Baru dan VVIP Lain
- Ketersediaan Akses Air Minum Aman di Cirebon Raya Hanya Berkisar 75%
- Menparekraf: PPN 12 Persen Dilakukan Bertahap dan Tak Timbulkan Gejolak
- Permudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor, BNPB Modifikasi Cuaca
- Tersandung Kasus Pelecehan, Ketua DPD PSI Jakarta Barat Mengundurkan Diri
- Ini Dia Total 7 Tol yang Digratiskan Saat Mudik Lebaran, Salah Satunya Tol Jogja-Solo
- 7 Kendaraan Tabrakan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Begini Kronologinya
Advertisement
Advertisement