Advertisement

Promo November

Kemenparekraf Gelar Workshop Foto Video agar Konten Publikasi Berkualitas

Abdul Hamied Razak
Selasa, 29 Maret 2022 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kemenparekraf Gelar Workshop Foto Video agar Konten Publikasi Berkualitas Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani disela kegiatan Workshop Foto dan Video Kemenparekraf, Selasa (29/3/2022) - ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Workshop Foto dan Video untuk meningkatkan kompetensi tim peliput pada humas pemerintahan agar semakin profesional dan mampu menghasilkan konten publikasi yang berkualitas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan workshop foto dan video tersebut mengangkat tema "How To Be A Professional Photographer and Videographer.

"Kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk menjalin komunikasi Kementerian/Lembaga sehingga dapat meningkatkan kompetensi foto dan video agar semakin gercep, geber, dan gaspol," melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Selasa (29/3/2022).

Dalam Workshop Foto dan Video yang digelar Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf mengundang kurang lebih 50 undangan dan dihadiri 40 peserta di lingkungan Kemenparekraf dan dihadiri perwakilan dari beberapa Kementerian/Lembaga seperti perwakilan dari Sekretariat Presiden, Sekretariat Wakil Presiden, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Advertisement

Baca juga: Polda DIY Sidak ke Alfamidi, Ada Apa?

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengatakan workshop tersebut merupakan salah satu program dari Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf khususnya yang ada di Bagian Produksi Konten dan Sub Bagian Foto dan Video, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi tim foto dan video agar semakin profesional di bidangnya.

"Kegiatan ini bisa menjadi sharing knowledge. Jadi tidak hanya teori tetapi juga langsung mempraktikkan dan mengimplementasikan apa yang sudah diajarkan. Karena para narasumber melakukan pendampingan langsung kepada tim untuk hunting foto dan video bersama," ujarnya.

Dewi mengatakan kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus sinergi untuk bisa gerak cepat (gercep) gerak bersama (geber) dan garap semua potensi lapangan kerja (gaspol). "Melalui kolaborasi lintas K/L hubungan ini menjadi lebih baik kedepannya, dan kepada para peserta kami harapkan dapat mengambil kesempatan belajar ini, untuk bisa meningkatkan kompetensi dan menjadi lebih baik," ujarnya.

Martha Suherman fotografer profesional yang fokus pada fotografi di bidang content creator, landscape, korporat dalam kegiatan tersebut memberikan tips dan trik untuk mendapatkan hasil foto yang baik. Salah satunya dengan memperhatikan pencahayaan. Ia menjelaskan ada dua macam cahaya, yang pertama natural light (matahari) dan kedua artificial light (lampu neon, lampu flash, lilin, dan lain sebagainya).

"Kelebihan dan kekurangannya jika natural light, hanya tergantung pada matahari menjadi sumber pencahayaan utama namun jika sudah terbenam kita mati gaya karena tidak ada cahaya lagi. Dan artificial light menjadi pengganti memiliki kontrol penuh dari pencahayaan itu sendiri," katanya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan

Bantul
| Sabtu, 23 November 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement