Advertisement

Promo November

Rp3 Triliun Duit Proyek Tol Jogja-Solo Cuma Habis untuk Biaya Tanah Uruk

Ponco Suseno
Jum'at, 11 Maret 2022 - 22:37 WIB
Bhekti Suryani
Rp3 Triliun Duit Proyek Tol Jogja-Solo Cuma Habis untuk Biaya Tanah Uruk Ilustrasi jalan tol. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN -Proyek tanah uruk seksi I jalan tol Jogja-Solo, yakni dari Kartasura (Jateng)-Purwomartani (Jogja) kurang lebih senilai Rp3 triliun. Di sisi lain, anggaran yang disiapkan pelaksana proyek guna merampungkan pembangunan jalan tol Jogja-Solo senilai Rp8,26 triliun.

Demikian penjelasan General Manager Lahan dan Utilitas PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin, saat ditemui wartawan di sela-sela pembayaran uang ganti rugi (UGR) 33 bidang milik warga Senden di Kecamatan Ngawen, Jumat (11/3/2022). Hingga sekarang, pembangunan konstruksi jalan tol Jogja-Solo seksi I telah mencapai 20,185 persen. Persentase itu setara kurang lebih 23 kilometer.
"Dalam pengerjaan proyek tol ini, komponen terbesar itu, ya tanah uruknya. Biasanya mencapai 40 persen dari total anggaran yang dibutuhkan. Di seksi I jalan Jogja-Solo ini [Kartasura-Purwomartani], bisa lebih dari Rp3 triliun. Itu hanya untuk tanah uruk. Biasanya, kami bekerja sama dengan pemikik usaha [penambang] yang sudah berizin. Jadi, jelas legalitasnya," kata Muhammad Amin.

Advertisement

Muhammad Amin mengatakan seksi I jalan tol Jogja-Solo yang melintasi Kartasura-Purwomartani mencapai 42,3 kilometer. Jalan tol yang melintasi Kabupaten Klaten akan dilengkapi dua rest area tipe A, yakni di Manjungan (Ngawen) dan Demakijo-Jagalan (Karangnongko). Di sisi lain, jalan tol Jogja-Solo di Klaten juga dilengkapi tiga exit tol. Masing-masing berada di exit tol Karanganom di Kuncen (Kecamatan Ceper); exit tol kota di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen; exit tol Prambanan di Jogonalan.

BACA JUGA: Diduga Sewenang-Wenang Gunakan Fasilitas SMS, Eks Pegawai KPK Laporkan Firli Bahuri

"Tanah uruk diperlukan karena kondisi jalan tol Solo-Jogja nanti kan lebih tinggi dibandingkan tanah di sekitarnya. Sejak awal 2022, pengurukan tanah belum maksimal karena banyak penambang yang izinnya sudah habis. Ini baru diurus izinnya. Kemungkinan besar, akhir bulan ini segera rampung. Sehingga pengurukan juga bisa dilakukan secara optimal," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kampenye Akbar Heroe-Pena Libatkan Ribuan Warga

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement