Advertisement

Viral, Pria Misterius Berambut Gondrong Duduk Bersila di Badan Jalan Klaten

Taufik Sidik Prakoso
Selasa, 22 Februari 2022 - 21:47 WIB
Bhekti Suryani
Viral, Pria Misterius Berambut Gondrong Duduk Bersila di Badan Jalan Klaten Tangkapan layar video kiriman netizen yang diunggah di akun Instagram kabarklaten terkait aksi pria duduk bersila di badan Jl Pemuda simpang lima Plasa Klaten, Selasa (22/5/2022) - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN – Aksi seorang pemuda berambut gondrong duduk bersila di badan jalan, Jl Pemuda Klaten viral di media sosial (medsos).

Petugas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan dan Keluarga Berencana (Dissos P3AKB) Klaten masih melacak keberadaan pria itu untuk dilakukan pendampingan.

Advertisement

Video aksi pria dengan ciri-ciri berambut gondrong, mengenakan kaos dan celana pendek berwarna hitam tersebut berada di sejumlah akun media sosial (medsos), Selasa (22/2/2022). Salah satunya di akun Instagram @kabar_klaten yang menerima kiriman video dari seorang netizen. “Ada mas mas semedi di Proliman Matahari. Akhirnya dipaksa minggir oleh petugas,” tulis @kabarklaten menyertakan alamat akun pengirim video.

Dalam video itu terlihat seorang pria duduk bersila di badan Jl Pemuda, tepatnya di simpang lima Plasa Klaten, Kecamatan Klaten Tengah. Dia terlihat terdiam sembari mengatupkan kedua tangan di depan dada. Seorang personel TNI berseragam mencoba berkomunikasi dengan pria itu. Hanya saja, pria tersebut seperti tak merespons dan terdiam.

Selain personel TNI, Dalam video terlihat dua pria berompi oranye dan hijau. Salah satu dari mereka mengatur arus lalu lintas yang saat itu terlihat lalu lalang kendaraan.

BACA JUGA:Perpanjangan Izin Lokasi Tol Jogja-Solo Terganjal Masalah Ganti Rugi  

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/2/2022) pagi. Dua orang berompi oranye dan hijau diketahui merupakan petugas parkir di sekitar kawasan tersebut. Salah satu petugas parkir itu yakni Rio, 40. Dia tak mengetahui alasan pria tersebut duduk bersila di simpang lima Plasa Klaten. Awalnya Rio dan petugas parkir lainnya tak berani mengangkat pria tersebut lantaran khawatir dianggap salah.

Hingga ada prajurit TNI disusul anggota polisi yang melintas dan berhenti mencoba mengajak pria tersebut menyingkir. Lantaran berbagai upaya untuk berkomunikasi tak membuahkan hasil, akhirnya dua petugas parkir memapah pria itu ke tepi jalan. “Karena tetap tidak bisa, oleh Pak Tentara dan Pak Polisi bilang dibawa ke tepi saja. Akhirnya kami memapah dia ke tepi,” jelas Rio saat Espos di Jl Pemuda, Selasa.

Rio tak mengetahui asal pria tersebut. Selama berada di tempat itu, pria tersebut hanya diam dan menunduk. Saat diberikan masker dan diminta mengenakan, dia langsung mengenakan masker tersebut. Selang beberapa waktu setelah anggota TNI meninggalkan lokasi, pria tersebut melakukan aksi serupa.

Khawatir tertabrak kendaraan yang melintas, petugas parkir di sekitar lokasi kembali memapah pria itu ke tepian jalan. “Setelah aksi yang kedua, dia pergi,” jelas Rio. Kepala Bidang (Kabid) Sosial Dissos P3AKB Klaten, Hari Suroso, mengatakan Dissos P3AKB dan polres masih melacak keberadaan pria itu.

Dari informasi yang diterima Dissos P3AKB, pria itu berasal dari Kecamatan Klaten Selatan. “Ini baru kami cari bersama petugas dari polres,” kata Hari, Selasa sore. Aksi bersila di tengah jalan tak hanya kali ini dilakukan. Sekitar dua hari sebelumnya, pria tersebut melakukan aksi bersila di ruas jalan lainnya.

“Saat kami datang ternyata sudah tidak ada,” jelas dia. Hingga pada Senin (21/2/2022) malam, polisi membawa pria itu ke rumah singgah Dissos P3AKB Klaten di Kecamatan Jogonalan.

Belum sempat dilakukan asesmen oleh petugas Dissos P3AKB, pria itu kabur dengan melompat pagar rumah singgah yang berada di tepi jalan raya Jogja-Solo. Hingga aksi pria tersebut viral di medsos pada Selasa.

Hari belum bisa memastikan kondisi pria tersebut termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau tidak. Pasalnya, proses asesmen belum rampung.

“Kami ambil alih untuk dilakukan asesmen karena itu berkaitan permasalahan sosial. Asesmen itu dilakukan untuk memastikan kondisi orang tersebut seperti apa. Kalau memang dia ODGJ, kemudian kami melakukan pengecekan kebutuhannya apa. Kalau membutuhkan terapi, kami berikan terapi. Kalau kebutuhan medis, kami periksakan ke rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan Dissos P3AKB. Kalau mau dirawat keluarga, kami kembalikan ke keluarga,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement