Advertisement
Polisi Sebut Pengepungan Warga Wadas Hoaks, Netizen: Pembuat Hoaks Terbesar Adalah Penguasa
![Polisi Sebut Pengepungan Warga Wadas Hoaks, Netizen: Pembuat Hoaks Terbesar Adalah Penguasa](https://img.harianjogja.com/posts/2022/02/11/1095124/wadas-1.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Konflik tambang batuan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah hingga kini masih menyedot perhatian publik. Pasalnya polisi belakangan menuduh kabar pengepungan warga Wadas di masjid pada insiden pecah konflik Selasa (8/2/2022) lalu adalah hoaks. Warganet pun menyebut penguasa adalah pembuat hoaks terbesar.
Otoritas kepolisian melalui akun resmi terverifikasi @divisihumaspolri pada Kamis (10/2/2022) memposting informasi yang menyebut kabar pengepuangan warga Wadas adalah hoaks.
Advertisement
"Beredarnya informasi di media sosial terkait aparat kepolisian mengepung warga di dalam masjid adalah HOAX atau TIDAK BENAR" kalimat tertulis di postingan Divisi Humas Polri.
BACA JUGA: Buka Laman LTMPT untuk Cek Daya Tampung SNMPTN 2022
"Faktanya pada saat pengukuran tanah, massa berkumpul di depan masjid, segelintir warga membawa sajam dan melempar batu. Warga yang lain mengejar dan berlari ke dalam masjid memakai celana pendek. Aparat kepolisian justru mengamankan orang di dalam masjid dari serangan warga yang mengejar, Desa Wadas, Selasa (8/2)," bunyi postingan polisi.
Postingan itu sejatinya telah direvisi admin Divisi Humas Polri. Sebelumnya polisi memposting informasi yang memuat pesan sebagai berikut:
"Beredarnya informasi di media sosial terkait aparat kepolisian mengepung warga di dalam masjid adalah HOAX atau TIDAK BENAR. Faktanya pada saat pengukuran tanah di depanmasjid, segelintir warga membawa sajam dan melempar batu"
Postingan itu langsung diklarifikasi warga Wadas melalui akun terverifikasi wadas_melawan.
"Hoax. Perlu diketahui bersama bawa di tanah atau di halaman masjid tidak ada lahan quarry, Sudah jelas polisi yang melakukan kebohongan publik. Bisa dibaca lebih detail konten posternya," tulis pesan @wadas_melawan.
Sontak saja, ribuan netizen ramai-ramai mencaci maki akun Humas Polri. Tak hanya soal postingan polisi yang telah direvisi, namun warganet telanjur tak percaya dengan informasi polisi lantaran melihat video di lapangan soal fakta sebenarnya.
Akun instagram Humas Polri pun dihujani hujatan oleh netizen.
Ada yang menyebut pembuat hoaks terbesar adalah negara dalam hal ini polisi.
@bgsjls menulis "Pembuat hoax terbesar adalah penguasa" kata akun tersebut.
@arendraky menulis: "Ngukur tanah itu bawa meteran bukan bawa aparat pak bapak"
Lalu akun @masrezapamungkas's: "Wkwkwk. Diposting ulang. Enak ya jadi aparat. Kalo salah bisa direvisi. Coba kalo rakyatnya, pasti dah kena UU ITE. WKWKWKWK" ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
- Tito Karnavian Optimistis Indonesia Jadi Negara dengan Ekonomia Dominan di Dunia
- Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat, Jumlah Perjalanan Bakal Ditambah Jadi 62 Perjalanan
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Penuhi Panggilan KPK
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- Sepanjang Tahun Ini, Transaksi Anak-Anak ke Situs Judi Online Tembus Rp3 Miliar
Advertisement
Advertisement