Advertisement
Hujan Abu Guyur 2 Desa di Lereng Merapi

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Hujan abu mengguyur dua desa di Kecamatan Kemalang setelah Gunung Merapi mengalami guguran awan panas, Minggu (6/2/2022) sore. Kedua desa yang dihujani abu tipis yakni Desa Tegalmulyo dan Sidorejo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPPTKG, awan panas berguguran beberapa kali di Gunung Merapi, Minggu sore. Awan panas guguran meluncur ke arah barat daya. Sementara, arah angin ke sisi timur.
Advertisement
BACA JUGA: 4 Tahun Lalu, Kecelakaan Maut Bus Wisata Juga Terjadi di Bukit Bego Jalan Imogiri Mangunan Bantul
Sukarelawan Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Desa Tegalmulyo, Subur, menjelaskan hujan abu tipis turun sekitar pukul 16.30 WIB. "Iya, hujan abu tipis. Ini berangsur reda [sekitar pukul 18.30 WIB]," kata Subur, Minggu.
Hujan abu tipis juga mengguyur kawasan Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo yang belakangan kian dikenal sejak ada jembatan gantung. Subur mengatakan saat hujan abu mengguyur masih ada pengunjung wisata. Namun, dia memastikan tak sampai terjadi kepanikan. "Tidak ada kepanikan. Pokdarwis secara rutin memberikan informasi melalui pengeras suara baik terkait protokol kesehatan serta kondisi Merapi," urai dia.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan ada dua desa yang diguyur hujan abu tipis yakni Desa Sidorejo dan Tegalmulyo yang merupakan desa di kawasan rawan bencana (KRB). "Karena arah angin ke timur, sebagian abu turun di Sidorejo dan Tegalmulyo. Semuanya mandali [aman terkendali], tidak terjadi kepanikan," kata Winoto.
Menurut data yang dikeluarkan BPPTKG, Winoto menjelaskan ada awan panas guguran pukul 15.12 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 129 detik. Jarak luncur 2.000 meter ke barat daya dengan arah angin ke timur. Tinggi kolom asap sekitar 600 meter di atas puncak.
BACA JUGA: Pemilik Toko di Malioboro Sewakan Teras 1 Meter Rp24 Juta untuk PKL Liar
Awan panas guguran Gunung Merapi kembali terjadi pukul 16.35 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 155 detik. Jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah Kali Bebeng dengan arah angin ke timur.
Awan panas guguran kembali terjadi sekitar pukul 17.13 WIB tercatat seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 127 detik. Jarak luncur sejauh 1.800 meter ke arah Kali Bebeng dengan arah angin ke timur menuju Klaten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

26 Pembuang Sampah Liar di Bantul yang Terekam CCTV Belum Ditindak, Ini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement